“Kami telah berkoordinasi dengan Tim Kemendikbudristek, termasuk Sekjen Kemendikbudristek yang telah mengunjungi CLC Muslimat NU sebelumnya, untuk memberikan dukungan dalam bidang pendidikan bagi anak-anak pekerja migran. Kami sangat memperhatikan program ini, mengingat sekolah untuk ekspatriat sangat mahal, dan pendidikan anak-anak harus menjadi prioritas,” tambahnya.
Selain itu, Khofifah juga mengundang istri PM Malaysia untuk berkunjung ke pesantren-pesantren di Jawa Timur. Hal ini dianggap penting mengingat ada sekitar 6.800 pesantren di Jatim dengan jumlah 1.000 santri.
“Kita bisa membangun kemitraan yang kuat antara Indonesia dan Malaysia, khususnya antara Muslimat NU dan lembaga-lembaga di Malaysia. Bahkan sebelumnya, beliau telah mengunjungi Ponpes Tebu Ireng Jombang dan makam Presiden RI ke-4, Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Beliau sudah mengenal Jawa Timur,” katanya.
Khofifah berharap pertemuan ini juga akan membuka peluang investasi antara Malaysia dan Jawa Timur, terutama dalam bidang layanan kesehatan berbasis rumah sakit.
“Ini adalah peluang yang besar dan strategis bagi Jawa Timur dan Malaysia dalam hal investasi, terutama di sektor kesehatan,” tandasnya.
Untuk informasi tambahan, kunjungan PM Malaysia ke Indonesia dilakukan dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada tanggal 5-7 September 2023.