Memo.co.id
Di kalangan santri Pondok Pesantren, kitab jurumiyah tak asing lagi. Kitan tersebut kitab sakti bagi santriwan dan santriwati yang mempelajari ilmu alat / ilmu gramatika bahasa Arab.
Kitab Jurumiyah, adalah kitab kuning karangan Muhammad bin Dawud as-Shanhaji. Kitab alat ini, biasa disebut Matan Jurumiyah . Dalam kitan tersebut, memuat kajian dasar nahwu yang cukup padat sehingga lazim digunakan oleh para pemula di lingkungan pondok pesantren dan majelis taklim.
Kitab Matan Al-Ajurumiyah merupakan kitab yang membahas kajian nahwu (gramatika) bahasa Arab. Kitab yang sering disebut Matan Jurumiyah ini merupakan karya Muhammad bin Dawud as-Shanhaji.
Sebagai bahan referensi untuk diketahui masyarakat awam, gramatika dalam bahasa Arab, memiliki struktur ilmu, diantaranya; yaitu rafa’, nashab, khafadh, dan jazam.
Gramatika bahasa Arab mengenal empat fleksi, yaitu rafa’, nashab, khafadh, dan jazam. Setiap fleksi memiliki penanda gramatikalnya sendiri sesuai karakter katanya. Fleksi pada sebagian kata terjadi pada harakat, misal fathah, kasrah, dhammah, dan sukun.
Fleksi pada sebagian kata lainnya terjadi pada huruf, misal alif, wawu, ya, tsubut/hadzaf nun. Baca Juga Kisah Syekh Ahmad Shonhaji Membuang Kitab Jurumiyah Kitab Matan Jurumiyah selanjutnya menjelaskan fleksi yang terjadi pada verba melalui bab al-af‘al.
Sementara fleksi pada nomina dijelaskan pada bab marfu‘atil asma’i, bab manshubatil asma’i, dan bab makhfudhatil asma’i.
Pada bab al-af‘al, fi’il atau verba dalam bahasa Arab terbagi 3, yaitu madhi, mudhari, dan amr dengan fleksi terjadi pada fi’il mudhari berikut amil (rafa’, nashab, dan jazam) yang mempengaruhi fleksi pada fi’il mudhari.
Pada bab marfu‘atil asma’i, kitab ini menjelaskan kasus rafa’ yang terjadi pada isim/nomina, yaitu pada kasus fa‘il, na’ibul fa‘il, mubtada, khabar, isim kana, khabar inna, dan tawabi rafa‘ (na‘at/sifat, athaf [konjungsi], tawkid, dan badal).
Pada bab manshubatil asma’i, kitab Matan Jurumiyyah menjelaskan kasus nashab yang terjadi pada isim/nomina, yaitu maf‘ul bih, maf‘ul mutlak (masdar), maf‘ul fih (zharaf zaman dan zharaf makan), khabar kana, isim inna, hal, tamyiz, istitsna, la, munada, dan maf‘ul li ajlih, maf‘ul ma‘ah.
Pada bab makhfudhatil asma’i, kitab Jurumiyyah menerangkan tiga sebab fleksi pada kasus khafadh/jar, yaitu faktor huruf khafadh/jar termasuk huruf qasam yang berfungsi khafadh/jar, faktor idhafah (gabungan dua kata atau lebih sebagai satu makna), dan faktor tawabi.
Pada bab ini, Kitab Matan Jurumiyyah juga menginformasikan dua jenis makna idhafah, yaitu bermakna kepemilikan (misal buku Budi [buku milik Budi]) dan makna sumber atau asal (pintu besi [pintu yang terbuat dari besi]).
Kitab Matan Jurumiyah yang ditulis sekitar abad ke-6 H ini mendapatkan sambutan luas dari publik. Kitab ini diberikan anotasi (syarah) oleh banyak ulama pada zaman berikutnya dengan berbagai kekhasan. Kitab Mukhtashar Jiddan, Syarah Al-Kafrawi, Syarah Al-Asymawi, Syarah Khalid Al-Azhari (Abi Naja), Al-Kharidatul Bahiyyah, dan bahkan pengembangannya Al-Fawakihul Janiyyah/Mutammimah Al-Ajurumiyyah untuk menyebut beberapa di antara karya anotasi Matan Jurumiyyah.
Kitab Sakti Ilmu Alat Bagi Pemula, Yang Diajarkan di Pesantren Untuk Mempelajari ilmu Nahwu
