Susu ikan kini menjadi topik hangat seiring dengan rencana penggunaannya dalam Program Makan Bergizi Gratis oleh presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Sebagai alternatif sumber protein hewani, susu ikan yang diolah dari ekstrak daging ikan menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk kandungan omega-3 yang penting bagi perkembangan otak. Namun, sebelum memasukkan susu ikan ke dalam menu harian, penting untuk memahami berbagai kelebihan dan kekurangan produk ini, terutama dalam konteks gizi dan potensi alergi.
Kelebihan Susu Ikan sebagai Sumber Protein Bergizi
Susu ikan kini semakin populer sebagai alternatif bahan pangan bergizi untuk anak-anak. Program Makan Bergizi Gratis yang dipelopori oleh presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, juga mempertimbangkan penggunaan susu ikan dalam rencana mereka. Untuk memahami lebih lanjut tentang susu ikan, mari kita telaah kelebihan dan kekurangannya melalui penjelasan dari ahli gizi, Fitri Hudayani.
Fitri Hudayani, seorang ahli diet, mengungkapkan bahwa susu ikan, yang dibuat dari ekstrak daging ikan, bisa menjadi sumber protein hewani yang bermanfaat. “Salah satu keuntungan dari ikan dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya adalah kandungan lemak baik dan omega-3 yang tinggi, yang sangat baik untuk kesehatan, khususnya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak,” jelas Fitri, seperti dilaporkan oleh Antara.
Namun, susu ikan juga menghadapi beberapa tantangan. Produk ini masih tergolong baru di pasar dan jumlah produsennya masih terbatas, sehingga mungkin sulit untuk memasukkan susu ikan ke dalam menu sehari-hari. Selain itu, sama seperti susu sapi, susu ikan bisa mengandung alergen tertentu. Oleh karena itu, Fitri menyarankan agar penyajian susu ikan harus memperhatikan riwayat alergi individu.