“Untuk menyelamatkan aset yang ada di dalam PAUD, para guru harus memanjat pagar berduri untuk mengambil buku dan aset lainnya karena pagar PAUD digembok, coba bayangan para guru tersebut adalah perempuan yang harus manjat-manjat,” ujar Rifki kembali.
Lebih lanjut Rifki mengatakan bahwa kerusakan yang dibuat oleh oknum RW tersebut adalah sarana bermain anak seperti ayunan, perosotan dan sarana lainnya. “Tidak hanya itu barang-barang milik PAUD banyak yang hilang, bahkan bangunannya juga ada yang merusak,” ujarnya.
Saat ini di Kantor Kecamatan Cibeureum sedang dilaksanakan mediasi antar pengurus RW dan pihak sekolah PAUD yang dihadiri oleh warga, mahasiswa, jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cibeureum.