Nikmatnya makanan manis memang tak bisa dipungkiri. Namun, tahukah Anda bahwa mengonsumsi gula melebihi batas rekomendasi harian dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan? Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, konsumsi gula yang dianjurkan adalah 50 gram atau sekitar empat sendok makan per hari. Berbagai risiko kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular bisa meningkat akibat konsumsi gula berlebihan. Mari kita kenali tanda-tanda tubuh yang mengalami kelebihan gula agar kita bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan dengan lebih baik.
Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Wajib Anda Ketahui
Mengonsumsi makanan manis memang nikmat dan bisa meningkatkan suasana hati. Namun, jika kita mengonsumsi gula melebihi batas rekomendasi harian, tubuh bisa mengalami berbagai masalah kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, konsumsi gula yang dianjurkan adalah 50 gram atau sekitar empat sendok makan per hari.
Mengapa konsumsi gula berlebihan berbahaya? Penumpukan gula dalam tubuh dapat meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda tubuh yang mengalami kelebihan gula. Berikut adalah beberapa tanda tersebut:
Sering Sakit Kepala dan Penglihatan Buram
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan pembengkakan lensa mata akibat cairan yang bocor. Pembengkakan ini dapat mengubah bentuk lensa sehingga penglihatan menjadi buram dan sulit fokus. Selain itu, sakit kepala juga sering dialami oleh penderita kadar gula darah tinggi.
Sering Merasa Lelah
Kelelahan yang sering dirasakan bisa menjadi tanda bahwa gula darah dalam tubuh tidak terkontrol. Menurut Zanini, ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau jumlah insulin tidak mencukupi, gula akan tetap berada dalam darah dan tidak masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
Mudah Lapar, tapi Berat Badan Menurun
Penderita gula darah tinggi cenderung sering merasa lapar atau mengalami polifagia. Namun, meskipun banyak makan, mereka sering mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Cleveland Clinic mencatat bahwa tubuh yang tidak mendapatkan energi dari sumber yang diinginkan akan beralih ke otot dan lemak untuk energi, yang mengakibatkan penurunan berat badan yang tidak sehat. Selain itu, penderita gula darah tinggi juga sering mengalami kelemahan otot dan sering terjatuh.
Sering Haus dan Buang Air Kecil
Rasa haus yang sering dan frekuensi buang air kecil yang meningkat adalah tanda tubuh mengandung terlalu banyak gula. Everyday Health melaporkan bahwa sering buang air kecil menunjukkan ginjal bekerja terlalu keras untuk mengeluarkan kelebihan glukosa.
Gusi Berdarah
Penyakit gusi adalah bagian dari komplikasi diabetes yang membuatnya sulit dikendalikan. Respons tubuh terhadap infeksi adalah dengan melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam darah. Kadar gula yang tinggi meningkatkan kandungan glukosa dalam air liur, yang memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit gusi. Jika tidak diatasi, menurut Mayo Clinic, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis yang menyebabkan gusi terlepas dari gigi, munculnya nanah, atau bahkan gigi tanggal.
Kaki dan Tangan Sering Kesemutan
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Everyday Health menyatakan bahwa neuropati diabetik menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa di kaki dan tangan. Dalam beberapa kasus, penderita juga sering mengalami nyeri di kaki dan tangan, terutama pada malam hari.
Perubahan Kulit
Menurut American Diabetes Association (ADA), penderita diabetes sering mengalami perubahan pada kulit, seperti munculnya kutil dan penebalan serta penggelapan pada beberapa area kulit seperti leher, tangan, ketiak, dan wajah. Zanini menjelaskan bahwa perubahan ini bisa menjadi tanda resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.
Sering Mengalami Infeksi Jamur
Hiperglikemia membuat penderita diabetes rentan terhadap infeksi jamur di area genital yang disebabkan oleh candida albicans. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gejala infeksi jamur pada wanita meliputi rasa gatal, kemerahan, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang kental dan tidak normal. Memiliki lebih banyak glukosa dalam darah meningkatkan risiko terkena infeksi jamur, karena ragi memakan glukosa, jelas Ahli Endokrinologi Rail Bandukwala.
Luka di Kulit Sulit Sembuh
Menurut NIDDK, luka, goresan, dan memar pada penderita kadar gula darah tinggi cenderung lambat atau sulit sembuh. Diabetes merusak saraf dan memengaruhi sirkulasi darah, yang memperlambat penyembuhan luka. Luka ringan pada penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi, yang bisa meningkatkan risiko amputasi kaki.
Mengontrol Asupan Gula untuk Mencegah Berbagai Risiko Kesehatan
Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan masalah kardiovaskular meningkat seiring dengan penumpukan gula dalam tubuh. Gejala seperti sering sakit kepala, penglihatan buram, dan kelelahan adalah tanda-tanda awal yang harus diwaspadai. Selain itu, penurunan berat badan yang signifikan meskipun sering merasa lapar, rasa haus yang berlebihan, serta frekuensi buang air kecil yang meningkat juga menjadi indikator tingginya kadar gula dalam darah.