Example floating
Example floating
Home

Kenaikan Drastis Harga Beras Guncang Pedagang Pasar Tebet Timur

Avatar
×

Kenaikan Drastis Harga Beras Guncang Pedagang Pasar Tebet Timur

Sebarkan artikel ini
Kenaikan Drastis Harga Beras Guncang Pedagang Pasar Tebet Timur
Kenaikan Drastis Harga Beras Guncang Pedagang Pasar Tebet Timur
Example 468x60

MEMO

Kenaikan harga beras di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan, menjadi sorotan pedagang setelah sempat mengalami penurunan beberapa bulan lalu. Harga beras medium dan premium naik mencolok, dipicu oleh kebijakan baru pemerintah terkait Harga Eceran Tertinggi (HET).

Strategi Pedagang Menghadapi Kenaikan Harga Beras di Jakarta Selatan

Pedagang beras di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan, mengeluhkan kenaikan harga beras setelah sebelumnya sempat turun beberapa bulan yang lalu.

Hadi, salah satu pedagang beras di Pasar Tebet Timur, menyatakan bahwa saat ini harga beras medium mencapai Rp12.500 per kg. Sebelumnya, ketika harga turun, dia berhasil menjual beras medium dengan harga Rp12.000 per kg.

“Meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan, sekitar Rp300-Rp500 per kg saja, namun ini cukup berpengaruh. Sebelumnya, saya membeli beras medium seharga Rp550.000 per 50 kg, yang berarti modal sebesar Rp11.000 per kg. Sekarang, harga belinya naik menjadi Rp575.000 per 50 kg. Saya menjualnya dengan keuntungan Rp1.000 per kg,” kata Hadi pada hari Kamis (30/5/2024).

Untuk beras premium, Hadi menyebutkan bahwa harga saat ini mencapai Rp15.000 per kg untuk jenis ramos. Ketika harga turun sebelumnya, dia menjual beras premium dengan harga Rp13.500 per kg.

“Saya menjual beras premium seharga Rp15.000 per kg, dengan harga modal pembelian sebesar Rp14.000 per kg. Sebelumnya, beras premium seharga Rp625.000 per 50 kg, sekarang naik menjadi Rp650.000 per 50 kg,” tambahnya.

Menurut Hadi, kenaikan harga beras akhir-akhir ini disebabkan oleh peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah untuk komoditas beras. Sebagai akibatnya, banyak pedagang yang ikut menaikkan harga jual beras mereka.

“Mungkin kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan HET yang ditetapkan pemerintah. Ini mempengaruhi pedagang untuk menaikkan harga jualnya, meskipun saya juga agak kaget dengan perubahan ini,” jelasnya.

Baca Juga  DPRD Kota Blitar Gelar Paripurna Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh pedagang beras lainnya, Achmad. Menurutnya, pemberlakuan HET pada komoditas kadang tidak selalu memberikan dampak positif, bahkan bisa menjadi bumerang. Dia menyarankan agar pemerintah lebih hati-hati dalam membuat regulasi terkait hal ini.

“Harga beras sempat turun sedikit, namun katanya akan naik lagi. Saat ini, saya jual beras medium seharga Rp13.000-14.000 per kg dan beras premium seharga Rp15.000-Rp16.000 per kg. Sementara itu, Pandan wangi dijual seharga Rp17.000 per kg,” ujarnya.

Perubahan Dinamika Harga Beras di Pasar Tebet Timur: Tantangan dan Strategi Pedagang

Pedagang beras di Pasar Tebet Timur, seperti Hadi dan Achmad, menghadapi tantangan baru dengan kenaikan harga beras yang signifikan. Meskipun ada penurunan harga sebelumnya, kenaikan ini mempengaruhi strategi jual beli mereka. Kebijakan pemerintah dalam menaikkan HET beras turut berdampak pada pasar lokal, memaksa pedagang untuk menyesuaikan harga jual mereka. Hal ini mengindikasikan perubahan dinamika pasar yang harus dihadapi dengan bijak untuk mempertahankan profitabilitas dan keberlanjutan usaha.