Misalnya, bentuk kolaborasi berbagai stakeholder. Mulai perguruan tinggi, organisasi civil society, asosiasi-asosiasi, hingga pelaku usaha, yang diterapkan dalam setiap proses pembuatan kebijakan atau program pembangunan industri manufaktur.
Isu kedua adalah akuntabilitas, yang terdiri atas tiga aspek. Yaitu, tata kelola APBN, organisasi, dan individu.
“Aspek terakhir adalah akuntabilitas individu yang berkenaan dengan komitmen dan tanggung jawab individu pegawai terhadap pencapaian hasil,” ujarnya.