MEMO,Bengkulu: Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg (gas melon) masih menjadi permasalahan serius bagi sebagian masyarakat di Kota Bengkulu. Tingginya permintaan dari pengguna menyebabkan para pengecer, seperti Hanjar Catur Soma di Jalan Jeruk Panorama, hanya mendapatkan jumlah tabung yang terbatas setiap kali pengiriman.
Situasi ini semakin diperparah oleh harga LPG yang bervariasi, membuat masyarakat merasa kesulitan mendapatkan pasokan yang memadai.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi kelangkaan ini, namun tantangan pengiriman minim dan persyaratan pembelian LPG membuat situasi semakin kompleks.
Permintaan Tinggi dan Pengiriman Minim, Stok Gas Melon Terbatas
Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg (gas melon) masih dirasakan oleh sebagian masyarakat di Kota Bengkulu. Hanjar Catur Soma, seorang pengecer gas elpiji di Jalan Jeruk Panorama, mengungkapkan bahwa ia hanya mendapatkan 30 tabung pada setiap pengiriman.
“Sementara masyarakat di sini menggunakan lebih dari 30 tabung. Karena mereka harus menunggu setidaknya seminggu untuk bisa membeli kembali, stok yang ada tidak mencukupi,” katanya saat ditemui pada Senin (31/07/2023).
Harga Mahal dan Persyaratan Membeli LPG Bikin Pusing Warga Bengkulu
Hanjar juga menjelaskan bahwa harga LPG sangat bervariasi. Harganya mulai dari Rp25.000 per tabung untuk gas melon, Rp120.000 untuk gas 5 kg, hingga Rp220.000 per tabung untuk gas 12 kg.