Example floating
Example floating
Daerah

Kabupaten Banyuwangi Heboh! Udara Aman atau Berbahaya

×

Kabupaten Banyuwangi Heboh! Udara Aman atau Berbahaya

Sebarkan artikel ini
Kabupaten Banyuwangi Heboh! Udara Aman atau Berbahaya
Example 468x60

1. Upaya Rutin untuk Udara yang Aman

DLH Kabupaten Banyuwangi di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas, Dwi Handayani, telah menjalankan program pengukuran kualitas udara secara berkala. Pengukuran ini melibatkan pemantauan terhadap tingkat polusi debu dan kebisingan. Dengan melakukan pengukuran setiap enam bulan sekali, pemerintah setempat berkomitmen untuk menjaga kualitas udara yang sesuai dengan standar baku mutu.

2. Indeks Kualitas Udara Mencapai 87,43

Hasil pengukuran terbaru menunjukkan bahwa indeks kualitas udara di Kabupaten Banyuwangi pada semester pertama 2023 mencapai skor 87,43. Hal ini berada dalam kategori baik berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

Pengukuran tidak hanya dilakukan di kecamatan kota, tetapi juga tersebar di beberapa kecamatan lainnya, termasuk Kecamatan Muncar. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan yang sehat dan aman bagi warganya.

3. Mengapa Monitoring Kualitas Udara Penting?

Mengawasi kualitas udara memiliki dampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan dan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, pengukuran rutin ini memberikan informasi yang penting bagi pengambilan keputusan dalam menangani potensi masalah lingkungan.

Dengan hasil pengukuran yang positif seperti di Kabupaten Banyuwangi, langkah-langkah berkelanjutan dapat diambil untuk menjaga kebersihan udara yang lebih baik di masa depan.

Baca Juga  Rekayasa Jalur Lalulintas Di Lamongan JLU ( Jalan Lingkar Utara) di Gunakan
Datangi Kejari Lamongan Minta Salinan BAP, Kuasa Hukum Wahyudi: Kami Ingin Semuanya Dibuka Terang Benderang LAMONGAN | Memo coid- Tim Kuasa Hukum, Moch. Wahyudi, tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi rumah pemotongan hewan dan unggas (RPHU) Kabupaten Lamongan, mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan, Senin (24/3/25). Kedatangan dua pengacara senior, Muhammad Ridlwan dan Ainur Rofik ke kantor Kejaksaan Lamongan itu dalam rangka untuk meminta salinan berita acara pemeriksaan (BAP) atas kliennya. “Kami datang ke sini, dalam rangka untuk meminta salinan berita acara pemeriksaan, karena itu merupakan hak daripada tersangka sebagaimana pasal 72 KUHAP yang menyatakan,” atas permintaan tersangka atau penasehat hukumnya pejabat yang bersangkutan memberikan turunan berita acara pemeriksaan untuk kepentingan pembelaan,” ujar Muhammad Ridlwan didampingi rekannya Ainur Rofik, di depan kantor Kejari Lamongan. “Maka kami selaku penasehat hukum yang dikuasakan dengan ini mengajukan permohonan salinan berita acara pemeriksaan (BAP) dan turunannya untuk kepentingan pembelaan klien kami,” imbuh dia. “Per tanggal 22 Maret 2025 kemarin, kita ditunjuk sebagai penasehat hukum (PH) pak Wahyudi. Maka tentunya kita sebagai kuasa hukum pada suatu hukum melakukan upaya-upaya konkret,” ungkapnya. Menurutnya, selama ini Pak Wahyudi sendiri diperiksa dalam proses penyidikan maupun penyelidikan maupun ditetapkan sebagai tersangka, sampai saat ini juga belum menerima salinan berita acara pemeriksaan (BAP). “Kita baru memasukkan surat dari permohonan, dan ini ada tanda terimanya, dan menunggu nanti disposisinya bagaimana. Yang jelas kita sudah masukkan dan ini tadi diterima oleh petugas PTSP, ” ujarnya. Ia berharap, dalam proses penanganan perkara pak Wahyudi ini, Kejaksaan Negeri Lamongan nantinya profesional dan transparan. Ridlwan juga meminta untuk transparan, profesional dan terbuka, tidak tebang pilih. Karena menurut dia, kliennya terus juga sudah dalam proses penanganan selama ini mengenai pembangunan rumah potong hewan unggas sudah diaudit lembaga yang berwenang yakni BPK. “Dan itu memang ada kerugian, dan rekomendasinya pada waktu itu adalah untuk dikembalikan dan sudah ada pengembalian. Yang mengembalikan juga bukan pak Wahyudi, karena dalam hal ini sepeser pun bahwa pak Wahyudi tidak menerima aliran dana tersebut,” ucapnya. “Jadi nanti, jangan sampai dalam proses ini terkesan dicari-cari lagi kesalahan, sudah ada lembaga yang berwenang oleh undang-undang sendiri. Eh, Ini kok malah masih mencari pembanding, dan apakah itu lebih kredibel kita enggak tahu. Tapi yang jelas lembaga yang berwenang untuk itu adalah yang sudah dilakukan oleh BPK pada waktu itu,” tambahnya. Ridlwan mengungkapkan, persoalan nanti bagaimana langkah-langkah berikutnya, tergantung dari perkembangan nantinya seperti apa. “Yang jelas kita berusaha dalam proses penanganan perkara ini, maupun pendampingan terhadap pak Wahyudi, kita ingin semuanya dibuka nanti terang benderang, biar yang salah ya salah, enggak ada kalimat kriminalisasi dan sebagainya,” pungkas dia. Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan tengah menetapkan 3 tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pada tahun 2022 senilai Rp 6 miliar. Tiga tersangka tersebut yakni MW selaku PPK, SA direktur rekanan proyek, dan DMA selaku pelaksana kegiatan. (aza).
Daerah