Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan WFH ini akan berlaku khususnya bagi ASN yang berisiko tinggi, seperti yang sedang hamil, memiliki penyakit bawaan, atau mengalami kendala kesehatan lainnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa WFH tidak akan diterapkan di lembaga atau instansi pelayanan publik.
Menurut Zaki, WFH ini belum tentu efektif karena seringkali ASN menggunakan waktu kerja dari rumah hanya untuk beraktivitas di luar sehingga dapat mempengaruhi kinerja mereka. Oleh karena itu, kebijakan WFH tidak diterapkan secara menyeluruh, dan keputusan ini didasarkan pada pertimbangan angka-angka polusi udara dan produktivitas para pegawai.