Menurutnya, kecemasan pasar terhadap potensi terjadinya perang besar dapat membuat pertumbuhan perekonomian global rontok. Hal itu, mendorong sebagian pelaku pasar keluar dari aset berisiko pagi ini dan masuk ke aset aman seperti dolar AS dan emas.
“Pasar masih akan terus memantau perkembangan konflik Rusia dan Ukraina sepanjang minggu ini. Usaha-usaha diplomasi untuk meredakan konflik bisa mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko,” jelasnya.
Sementara dari dalam negeri, Ariston menambahkan, mulai menurunnya kasus penularan Covid-19 dapat meningkatkan keyakinan pasar terhadap rupiah. Sebab mobilitas masyarakat kembali bergerak menuju normal.