Example floating
Example floating
Infobis

Investor Terbesar di Dunia Kabur dari China! Apa yang Terjadi?

Avatar
×

Investor Terbesar di Dunia Kabur dari China! Apa yang Terjadi?

Sebarkan artikel ini
Investor Terbesar di Dunia Kabur dari China! Apa yang Terjadi?
Investor Terbesar di Dunia Kabur dari China! Apa yang Terjadi?
Example 468x60

MEMO

Investor global terbesar, Norges Bank Investment Management (NBIM), mengakhiri keberadaan kantor cabangnya di Shanghai, China, mengikuti tren penurunan aktivitas perusahaan-perusahaan besar di ekonomi terbesar kedua di dunia. Bagaimana penutupan ini memengaruhi investasi dan strategi perusahaan di China?

Norges Bank Investment Management (NBIM) Tutup Kantor di Shanghai

Norges Bank Investment Management (NBIM), yang mengelola dana kekayaan negara terbesar di dunia, saat ini tengah menutup kantor cabangnya di Shanghai, China. Kantor cabang tersebut awalnya memiliki delapan karyawan.

Tindakan ini mencerminkan tren penurunan aktivitas perusahaan-perusahaan global di ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Menurut laporan dari CNN Business, NBIM, yang bertanggung jawab atas dana pensiun pemerintah Norwegia senilai US$1,4 triliun atau setara dengan Rp21.491 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.351 per dolar AS), adalah investor tunggal terbesar di pasar saham global.

Hingga akhir 2022, NBIM memiliki investasi saham senilai sekitar US$42 miliar di sekitar 850 perusahaan China. Mereka berencana untuk mengelola investasi ini dari pusat operasional Asia mereka yang berlokasi di Singapura.

Dalam sebuah pernyataan, NBIM menjelaskan, “Keputusan untuk menutup kantor Shanghai didasarkan pada pertimbangan operasional dan tidak akan mempengaruhi investasi atau strategi investasi NBIM di China.”

Selain NBIM, Ontario Teachers’ Pension Plan, salah satu dana pensiun terbesar di dunia, juga telah menutup tim investasi ekuitas China yang berbasis di Hong Kong pada awal tahun ini. Hal ini berarti perusahaan tersebut tidak lagi akan memiliki tim pemilihan saham yang fokus pada negara-negara di Asia.

Forrester Research, perusahaan riset dan konsultasi teknologi yang berbasis di Amerika Serikat, juga berencana untuk mengurangi jumlah analis China mereka sekitar waktu yang sama.

Baca Juga  Ornamen Lebaran Jadi Buruan, Harga Mulai Cepe Gocap

Tren Penutupan Kantor Global di China: Dampak dan Implikasinya

Saat ini, ekonomi China sedang menghadapi berbagai masalah. Pasar properti mengalami penurunan drastis dan menghadapi potensi krisis utang yang lebih besar. Tingkat pengangguran yang tinggi juga menjadi permasalahan serius bagi generasi muda.

Rumah tangga dan bisnis semakin meragukan masa depan ekonomi negara ini, sehingga mereka menjadi lebih hati-hati dalam belanja dan berinvestasi.