Agus menyatakan bahwa tren positif ini meneguhkan peran penting industri manufaktur nasional sebagai tulang punggung perekonomian. “Maka dari itu, pemerintah sangat fokus dan memberikan perhatian ekstra untuk menghidupkan kembali kinerja industri manufaktur, dengan memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kebijakan strategis,” ucapnya.
Daya Saing Produk Manufaktur Indonesia: Posisi Global Meningkat Drastis
Industri manufaktur Indonesia juga meraih prestasi di tingkat global. Berdasarkan laporan Safeguard Global, Indonesia masuk dalam 10 besar negara penyumbang produk manufaktur dunia, menjadi satu-satunya negara ASEAN dalam daftar tersebut.
Kontribusi Indonesia terhadap produk manufaktur global mencapai 1,4%, menunjukkan peningkatan dari posisi 16 empat tahun sebelumnya.
Selama Januari-Desember 2023, pangsa pasar ekspor industri pengolahan Indonesia masih terfokus pada Tiongkok dengan porsi 23,60%, diikuti oleh Amerika Serikat (12,25%), dan India (6,33%).
Dalam proyeksi tahun 2024, aktivitas ekonomi global diperkirakan masih menghadapi risiko dan ketidakpastian, seiring dengan proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai lembaga internasional. Hal ini secara langsung akan mempengaruhi aktivitas perdagangan Indonesia pada Tahun Naga Kayu.
“Oleh karena itu, pemerintah akan terus memonitor dampak kondisi global terhadap ekspor nasional dan mengambil langkah-langkah antisipatif melalui kebijakan strategis seperti hilirisasi sumber daya alam, peningkatan daya saing produk manufaktur berorientasi ekspor, serta diversifikasi mitra dagang utama atau mengincar pasar ekspor nontradisional,” tambah Menperin Agus.
Menjelang Tahun Naga Kayu: Peningkatan Ekspor dan Langkah Antisipatif Industri Manufaktur Indonesia
Dalam proyeksi tahun 2024, pemerintah Indonesia akan terus memantau dampak kondisi global terhadap ekspor nasional. Langkah-langkah antisipatif seperti hilirisasi sumber daya alam, peningkatan daya saing produk manufaktur berorientasi ekspor, dan diversifikasi mitra dagang akan diimplementasikan.
Meskipun menghadapi risiko dan ketidakpastian dalam aktivitas ekonomi global, prestasi positif industri manufaktur Indonesia sebagai salah satu penyumbang utama produk manufaktur dunia memperkuat posisinya di pasar internasional.