MEMO – Kementerian Kebudayaan mengambil langkah penting dalam melestarikan warisan bangsa dengan merencanakan penyebaran kompilasi delapan lagu Indonesia Raya ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Penyebaran ini akan dilakukan dalam format digital, mengingat terbatasnya jumlah rilisan fisik yang tersedia. Menurut Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, langkah ini dianggap lebih efektif untuk menjangkau masyarakat luas.
“Kami akan berupaya menyebarluaskan kompilasi ini, termasuk ke sekolah-sekolah, dalam bentuk digital. Sebab, piringan hitamnya hanya dicetak terbatas, yakni 1.000 kopi,” ungkapnya usai peluncuran Kompilasi Piringan Hitam Lagu Indonesia Raya di Plasa Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Minggu (9/3/2025).
Meskipun jumlah rilisan fisik kompilasi lagu Indonesia Raya terbatas, pemerintah tidak menyerah dalam upaya penyebarannya. Rilisan fisik tetap akan didistribusikan ke sejumlah perpustakaan di Indonesia.
Fadli Zon menekankan pentingnya penyebaran kompilasi lagu Indonesia Raya karena lagu ini merupakan lagu kebangsaan yang menjadi identitas bangsa. Selain itu, edisi kompilasi kali ini menyajikan transformasi lagu Indonesia Raya yang kaya akan nilai sejarah, sehingga dapat memberikan edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat.
Peluncuran kompilasi ini juga merupakan bentuk penghargaan negara kepada mendiang pahlawan nasional, WR. Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya. “Kita ingin memberikan penghormatan kepada WR. Soepratman, yang telah menciptakan lagu kebangsaan dan meninggal dunia tanpa sempat merasakan kebahagiaan dari hasil karyanya,” tutur Fadli Zon.
Lebih lanjut, Fadli Zon menambahkan bahwa WR. Soepratman telah memberikan kontribusi besar dalam menumbuhkan semangat perjuangan melalui lagu ciptaannya. “Visi dan misi yang terkandung dalam lagunya sangat jelas, yaitu untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” jelasnya.
