Ia mengharap hal itu dalam berbeda dengan tingkatkan kesadaran atas keutamaan norma pada media digital. Ruslina menjelaskan dunia digital sama dengan dunia riil, ada macam kultur dan budaya yang perlu disegani.
Hubungan macam budaya di dunia digital memerlukan standard baru etika atau norma yang sering disebutkan etika digital.
Dalam pada itu, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Rahma Santhi Zinaida yang jadi pembicara dalam seminar-online itu menjelaskan warga harus mempunyai pemikiran yang positif saat masuk ke dunia digital.
Maknanya, tidak gampang mengadili orang dengan memberi komentar mengejek atau jelek. “Jadilah netizen yang kreatif. Dapat dengan membuat content yang berguna atau melipur,” kata dia.
Kehadiran program Pergerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo diharap bisa menggerakkan warga memakai internet dengan cerdas, positif, produktif, dan inovatif.
Aktivitas ini terutamanya diperuntukkan untuk beberapa komunitas di daerah Kalimantan dan sekelilingnya untuk membuat komune pintar, tapi juga menolong menyiapkan sumber daya manusia yang lebih baik dalam manfaatkan internet secara positif, krisis, dan inovatif di zaman industri 4.0.