Masih kata Deddy, dari rencana pemulihan yang sudah disusun, yang ada skearang malah ada di lembaga pemerintah. Penyerapan anggaaran sangat rendah. Kata Dedy, seharusnya, menteri keuangan, OJK dan Bank Indonesia harus bersinergi dengan bagus guna mempercepat pemulihan kresis ekonomi.
“Ketiga instansi itu adalah ‘bottleneck’ yang bertanggung jawab terhadap lambatnya penyaluran berbagai stimulus yang telah disepakati Pemerintah dan DPR RI,” ujar peraih suara terbanyak pada Pemilu Legislatif 2019 di Kalimantan Utara itu.
Deddy menjelaskan, alokasi anggaran tersebut terbagi atas dua kategori. Yaitu, alokasi untuk sektor kesehatan dalam rangka menghadapi pandemi sebesar Rp87,55 triliun dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp6 – 7,65 triliun.