Dia tertarik selain disarankan teman juga karena syaratnya cukup mudah. Yaitu KTP dan identitas pribadinya. Sialnya, Bunga pinjaman online cukup besar. Satu perusahaan pinjaman online bunga pinjaman sebesar hingga 100 persen dari pinjaman awal.
Diteror Dept Collector
Karena tidak mampu membayar pinjaman online karena tempo yang singkat dan bunga yang cukup besar. Dia merasakan teror langsung dari debt collector. Teror yang dia terima tidak kenal waktu, mulai pagi hingga malam hari. Handphonenya terus berdering karena panggilan juru tagih perusahaan pinjaman online ini.
Lalu dia dibuat malu, karena dibuatkan grup facebook berisikan suami, anak, keluarga dan saudara-saudaranya yang diberi nama ‘open donasi untuk pengutang’. Ancaman yang dia terima beragam, mulai teror pembunuhan, teror digorok lehernya hingga diminta untuk menjual diri agar bisa membayar hutang pinjaman online.
Jujur Malah Dipecat dari tempat Mengajar
Nasib apes kembali dia terima. Setelah dia jujur kepada keluarga dan kepada lembaga pendidikan tempat dia bekerja. Justru pemecatan yang dia terima. Alasannya TK malu kepada wali murid. Sedangkan alasan utama dia utang adalah untuk menempuh S1 sebagai syarat dia mengajar di lembaga pendidikan ini.
Dinas Pendidikan Carikan Tempat Mengajar
Sutiaji mengatakan, soal nasib pemecatan sebagai guru TK. Dia telah meminta penjelasan langsung dari lembaga pendidikan tempat mawar bekerja. Sutiaji lalu meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana untuk mencarikan sekolah lain agar Mawar tetap mengajar.
“Yang kedua berkaitan dengan pendidikan. Saya sudah koordinasi dengan lembaga pendidikan tempat dia bekerja. Lalu saya minta Kepala Dinas Pendidikan dicarikan solusi untuk ditempatkan di sekolah lain. Supaya korban bisa tetap berkontribusi di dunia pendidikan,” tandasnya. ( ed )