Example floating
Example floating
Berita

Heboh! Prediksi Ahli, NATO Runtuh di Tahun 2025, Alasannya?

×

Heboh! Prediksi Ahli, NATO Runtuh di Tahun 2025, Alasannya?

Sebarkan artikel ini
Heboh! Prediksi Ahli, NATO Runtuh di Tahun 2025, Alasannya?
Heboh! Prediksi Ahli, NATO Runtuh di Tahun 2025, Alasannya?
Example 468x60

MEMO

Menurut analisis seorang ahli, NATO, aliansi keamanan dunia yang konstan sejak tahun 1949, diprediksi akan mengalami keruntuhan penting pada tahun 2025. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang mungkin menyebabkan keruntuhan NATO, dengan fokus pada perbedaan pandangan antara populis Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan keamanan Eropa. Kami juga akan mengeksplorasi potensi dampak yang akan dirasakan jika aliansi ini benar-benar runtuh.

Analisis Mendalam: Apa yang Bisa Menyebabkan Runtuhnya NATO di Tahun 2025?

NATO Diprediksi akan Runtuh pada Tahun 2025, Menurut Analisis Manusia

Menurut Phillips Payson O’Brien, seorang Profesor di University of St. Andrews Skotlandia, hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Eropa saat ini berada pada ambang perpecahan yang paling krusial dalam beberapa dekade terakhir.

O’Brien, yang juga merupakan penulis buku “How the War Was Won: Air-Sea Power and Allied Victory in World War II,” berbagi pandangannya ini dalam sebuah artikel yang diterbitkan di The Atlantic pada tanggal 2 September lalu.

O’Brien memulai dengan mengingatkan bahwa sejak tahun 1949, NATO telah menjadi salah satu pilar keamanan dunia yang konsisten. Awalnya, NATO adalah aliansi antara Amerika Serikat, Kanada, dan 10 negara di Eropa Barat. Aliansi ini berhasil memenangkan Perang Dingin dan terus berkembang hingga melibatkan hampir seluruh Eropa. Hal ini diungkapkannya seperti yang dikutip oleh CNBC Indonesia pada Selasa, 5 September 2023.

Meskipun NATO telah dianggap sebagai kelompok keamanan paling sukses dalam sejarah global modern, O’Brien mengungkapkan keyakinannya bahwa aliansi ini mungkin akan runtuh pada tahun 2025. Dia menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat memicu keruntuhan ini.

Salah satunya adalah perbedaan pandangan yang besar antara kelompok populis dalam Partai Republik AS, yang saat ini dipimpin oleh Donald Trump dan telah menjadi mayoritas dalam partai tersebut, dengan kekhawatiran tentang keamanan di Eropa.

Menurut O’Brien, katalis langsung bagi keruntuhan ini adalah konflik di Ukraina. Ketika kelompok dominan dalam salah satu dari dua partai politik terbesar di Amerika Serikat tidak lagi melihat pentingnya membantu negara yang menganut prinsip demokrasi melawan penjajah Rusia, ini menunjukkan pergeseran pusat spektrum politik yang membuat AS menjadi kurang dapat diandalkan sebagai sekutu bagi Eropa.

Peran Kritis Ukraina dalam Nasib Aliansi Keamanan Dunia

O’Brien menjelaskan lebih lanjut bagaimana dukungan terhadap Ukraina, terutama dalam hal persenjataan, tidak lagi diungkapkan oleh Trump, tetapi oleh tokoh-tokoh lain dalam Partai Republik seperti Ron DeSantis dan Vivek Ramaswamy.

Ia memperingatkan bahwa jika Trump atau salah satu pendukungnya memenangkan kursi kepresidenan pada November 2024, Eropa akan menghadapi pemerintahan AS yang akan menghentikan semua bentuk dukungan untuk Ukraina.

Dalam skenario tersebut, O’Brien menegaskan bahwa negara-negara Eropa tidak akan mampu menggantikan kehilangan dukungan militer AS, yang berpotensi mengakibatkan kekalahan militer Ukraina. Tanpa keterlibatan AS, Eropa akan terpecah dalam menghadapi krisis ini, dengan negara-negara di Timur dan Baltik yang ingin membantu Ukraina namun tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan persenjataan yang dibutuhkan oleh Kyiv.

Di sisi lain, negara-negara Barat seperti Perancis dan Jerman mungkin akan mencoba mencapai perdamaian dengan Rusia.

Semua faktor ini dipercaya akan menjadi pemicu keruntuhan NATO. Akibatnya, akan ada ketidaksepakatan dan ketidakpercayaan yang mendalam dalam kerja sama Eropa, dengan dampak terburuknya adalah terciptanya perpecahan permanen di antara negara-negara anggota aliansi ini.

Potensi Runtuhnya NATO pada 2025: Tantangan Besar Bagi Hubungan AS-Eropa

Dalam mengkaji potensi keruntuhan NATO pada tahun 2025, sangat penting untuk mencermati perubahan dinamika politik dan keamanan global. Menurut analisis ahli, perbedaan pandangan yang semakin membesar antara populis AS dan kekhawatiran akan keamanan Eropa adalah faktor kunci yang dapat memicu keruntuhan aliansi ini.

Peran Ukraina dalam konflik ini menjadi sentral, dan jika AS mengubah pendekatannya terhadap Ukraina, dampaknya bisa sangat signifikan. Jika keruntuhan NATO terjadi, dampak terberat akan dirasakan oleh Eropa, dengan potensi terpecahnya kerja sama regional yang telah ada selama puluhan tahun.

Kita harus memperhatikan perkembangan situasi ini dengan cermat karena dapat membentuk ulang lanskap keamanan global.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.