Sementara itu, negara-negara seperti Republik Ceko, Bulgaria, Irlandia, dan Denmark yang memiliki iklim lebih sejuk mengalami peningkatan popularitas.
Tidak hanya wisatawan UE, tetapi juga wisatawan dari luar UE mungkin kehilangan minat untuk berlibur ke Italia dan Yunani, yang saat ini berjuang menghadapi kebakaran hutan. Sebuah perusahaan data perjalanan, ForwardKeys, melaporkan adanya pergeseran minat turis Inggris ke wilayah yang lebih utara.
Selain pariwisata, sektor pertanian juga terdampak oleh suhu yang sangat tinggi. Ini menjadi berita buruk bagi produksi minyak zaitun, yang telah mengalami penurunan produksi selama dua tahun berturut-turut. Para ahli industri memperingatkan bahwa harga minyak zaitun bisa melonjak dan ada potensi kekurangan pasokan.
Spanyol, yang merupakan produsen minyak zaitun terbesar di dunia, mengalami penurunan produksi yang signifikan. Secara keseluruhan di Eropa, produksi minyak zaitun telah turun sekitar 700.000 metrik ton atau sekitar 30%.
“Kenaikan suhu berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor pariwisata dan pertanian, yang merupakan sektor-sektor yang paling rentan,” demikian kata Bank of Italy.
Perubahan Iklim Ancam Pertumbuhan Ekonomi Eropa: Dampak pada Pariwisata dan Pertanian
Krisis iklim bukanlah ancaman yang bisa diabaikan. Selain kerugian ekonomi, dampaknya juga terasa dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, Eropa perlu bersatu untuk mengatasi perubahan iklim ini dengan upaya yang lebih besar dalam menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Hanya dengan tindakan konkret, Benua Biru dapat melindungi masa depan ekonominya dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada alam.