Jakarta, Memo
Hari Ini, Indonesia Tertekan, Kenaikan Kasus Covid Tinggi, Rupiah Melemah . Angka kenaikan kasus Covid di Indonesia tinggi. Bahkan, angka kenaikannya paling tinggi, sangat mengkhawatirkan. Sedang dalam waktu yang sama, terkait lonjakan Cobid tersebut, rupiah juga melemah.
Nilai tukar( kurs) rupiah pada dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada mula minggu ditutup melemah terhimpit tindakan bank pusat Amerika Serikat The Fed serta ekskalasi permasalahan COVID- 19.
Rupiah ditutup melemah 53 angka ataupun 0, 37 persen ke posisi Rp14. 428 per dolar AS dibanding posisi pada penutupan perdagangan tadinya Rp14. 375 per dolar AS.
” Sentimen dari luar tengah soal The Fed yang mendesak pasar memprediksi dengan masuk ke aset dolar AS alhasil dolar menguat,” tutur pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikala dihubungi di Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal( FOMC) minggu lalu, The Fed melaporkan suku bunga hendak naik 2 kali pada 2023, yang setelah itu menimbulkan kebingungan tapering akan tiba lebih cepat.
Kepala negara Federal Reserve Bank St. Louis James Bullard berkata kalau bank sentral AS sudah mengawali dialog mengenai pengurangan( tapering) dari program pembelian surat pinjaman sepanjang era pandemi.
Fokus penanam modal bakal tertuju pada pidato serta pembuktian dari beberapa Gubernur The Fed pada minggu ini.
” Dari dalam negeri, ekskalasi permasalahan COVID- 19 di atas nilai 10 ribu semenjak 17 Juni, pula mengundang kebingungan pasar kepada penyembuhan ekonomi Indonesia alhasil ini ikut memencet rupiah,” ucap Ariston.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14. 390 per dolar AS. Sejauh hari rupiah beranjak di kisaran Rp14. 390 per dolar AS sampai Rp14. 435 per dolar AS.
Sedangkan itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate( JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14. 453 dibanding posisi pada hari sebelumnya Rp14. 403 per dolar AS.