Example floating
Example floating
BeritaTeknologi Digital

Ini Dia! Gunung Baru Muncul di Grobogan, Ada Apa Sebenarnya?

×

Ini Dia! Gunung Baru Muncul di Grobogan, Ada Apa Sebenarnya?

Sebarkan artikel ini
Ini Dia! Gunung Baru Muncul di Grobogan, Ada Apa Sebenarnya?
Ini Dia! Gunung Baru Muncul di Grobogan, Ada Apa Sebenarnya?
Example 468x60

Menurut Badan Geologi, beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya mud diapir antara lain adalah:

  1. Amblesan: penurunan tektonik yang stabil.
  2. Kecepatan Pengendapan: pengendapan cepat dari sedimen muda yang tebal
  3. Lapisan Plastis: adanya lapisan plastis di bawah permukaan
  4. Overpressure dan Under-Compacted: tekanan berlebihan dari cairan dan sedimen yang tidak terkompaksi dengan baik
  5. Potensi Hidrokarbon: pasokan gas yang cukup dan potensi hidrokarbon yang tinggi
  6. Produksi Air Diagenetik: produksi air diagenetik dari serangkaian lempung yang terkubur
  7. Tektonik Kompresi: tektonik dengan banyak patahan dan tingkat gempa yang tinggi
  8. Gradien Panasbumi Tinggi: kemungkinan adanya gradien panas bumi yang tinggi.

Penjelasan Mendalam tentang Bledug Kramesan dan Implikasinya bagi Masyarakat

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, struktur geologi Bledug terletak di daerah yang tidak banyak patahan dan retakan karena sifatnya yang plastis. Sehingga, di daerah mud diapir tidak terdapat banyak retakan, tetapi terdapat struktur geologi seperti antiklin dengan sumbu relatif Barat Daya – Timur Laut.

Mas Dhito Lanjutkan

Wafid menjelaskan bahwa gempa dapat mempengaruhi aktivitas mud diapir dan gunung lumpur dengan membuka retakan yang dilewati oleh material lumpur. Material lumpur diapir akan bergerak naik melalui retakan tersebut dan menyebabkan penambahan material, namun tekanan tektonik di area tersebut akan mencapai titik keseimbangan sebelum gempa terjadi.

Berdasarkan data tersebut, fenomena Bledug Kramesan di Grobogan bukanlah hal yang aneh. Apalagi, tidak jauh dari sana terdapat Bledug Kuwu yang sudah dikenal sebagai fenomena gunung lumpur oleh publik selama puluhan tahun.

Terkait dengan peningkatan aktivitas lumpur setelah gempa di Bawean pada 22 Maret 2024, Badan Geologi menduga bahwa hal tersebut dapat disebabkan oleh:

  1. Aktivasi sistem migrasi hidrokarbon dan lumpur karena adanya retakan dan patahan akibat gempa.
  2. Gejolak lumpur di sekitar Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan mencari jalan keluar melalui retakan yang terbentuk akibat gempa.
Baca Juga  Kawanan Rampok Minmarket di Kota Kediri Diringkus, Miris Ada Yang Bersenjata Air Soft Gun

Badan Geologi menyarankan agar masyarakat di sekitar area Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan tidak perlu panik dan tidak percaya pada berita yang tidak jelas sumbernya. Mereka akan terus memantau perkembangan fenomena alam tersebut.

Rekomendasi Badan Geologi: Tetap Tenang di Tengah Fenomena Bledug Kramesan dan Aktivitas Gempa

Dari penjelasan Badan Geologi, Bledug Kramesan bukanlah fenomena yang aneh di Grobogan, Jawa Tengah. Aktivitas gempa dapat mempengaruhi aktivitas lumpur diapir dan gunung lumpur, namun masyarakat di sekitar Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan tidak perlu panik.

Badan Geologi merekomendasikan agar tetap tenang dan tidak mempercayai berita yang tidak jelas sumbernya. Mereka akan terus memantau perkembangan fenomena alam ini untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.