Memo, hari ini
Sebuah kejutan datang dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia! Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja mengeluarkan manuver berani dengan memutasi empat perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) pada Selasa (24/6/2025).
Yang paling mengejutkan, salah satu nama yang masuk daftar adalah Komjen Pol Setyo Budiyanto, sosok yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)! Apa sebenarnya yang terjadi di balik keputusan mendadak ini? Apakah ini hanya rutinitas biasa atau ada agenda tersembunyi menjelang pensiun para jenderal?
Dari Pimpinan KPK Hingga Kepala BNPT: Siapa Saja yang Bergeser Kursi?
Berdasarkan surat telegram dengan nomor ST/1421/VI/KEP, mutasi ini mencakup beberapa posisi strategis. Komjen Pol Setyo Budiyanto, yang selama ini menjadi garda terdepan pemberantasan korupsi, kini digeser menjadi Perwira Tinggi (Pati) di Inspektorat Pengawasan Umum Polri (Itwasum Polri).
Sebuah langkah yang memicu banyak pertanyaan di kalangan pengamat hukum dan publik.
Namun, Setyo Budiyanto bukanlah satu-satunya nama besar yang berpindah tugas. Komjen Pol Eddy Hartono, yang sebelumnya memimpin Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) – sebuah lembaga krusial dalam menjaga stabilitas keamanan nasional – kini dimutasi sebagai Pati Densus 88. Perubahan ini tentu akan membawa dinamika baru dalam penanganan isu terorisme di Indonesia.
Dua komjen lainnya yang juga mendapat penempatan baru adalah:
- Komjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), kini bergeser menjadi Pati di Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri).
- Terakhir, Komjen Pol Lotharia Latif, Inspektur Jenderal di Kementerian Kelautan dan Perikanan, juga dimutasi sebagai Pati Bareskrim Polri. Khusus untuk Komjen Lotharia Latif, mutasi ini dilakukan dalam rangka persiapan pensiun.
Bukan Sekadar Pensiun? Ini Kata Polri!
Menanggapi gelombang mutasi yang memicu spekulasi ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, memberikan klarifikasi. Ia membenarkan adanya pergeseran posisi tersebut, namun menekankan bahwa ini adalah “dinamika organisasi”.