Menurut Eko, jika produsen masih menjual dengan harga mahal ke distributor, maka kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) perlu dievaluasi.
“Jangan-jangan produsen kesulitan mendapatkan bahan baku dengan harga murah. Tentu jika ini yang terjadi maka perlu ada subsidi kepada produsen oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Produsen Crude Palm Oil (CPO) sekarang lebih suka jual ke produsen biodiesel ketimbang minyak goreng, karena disubsidi oleh BPDPKS,” ungkapnya.
Karena itu, Eko mendorong kepada pemerintah atas kasus tersebut bisa ditindaklanjuti dan dicarikan solusi bersama. Sehingga bisa kelangkaan minyak goreng ini bisa diatasi.
“Jangan hanya berhenti di sanksi administratif saja, tetapi perlu melihat apakah kebijakan yang dikeluarkan sudah cukup berhasil atau tidak. Ini semata-mata agar masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau,” tuturnya.
Diketahui, petugas gabungan menemukan gudang penyimpanan minyak goreng di Deli Serdang, Sumatera Utara dengan jumlah besar. Tim Polda Sumatera Utara bersama Satgas Pangan setempat menemukan gudang minyak goreng saat melakukan monitoring terhadap komoditas bahan pokok penting itu.
