Fenomena langka Gerhana Matahari Total yang akan terjadi menjelang Lebaran memiliki dampak signifikan pada penentuan awal Ramadan dan Lebaran. Dalam pandangan Ketua Asosiasi Astronomi Uni Emirat Arab, Al-Jarwan, Gerhana Matahari Total akan mempengaruhi penampakan bulan sabit Syawal, berpotensi membuat pengamatan bulan Sabit menjadi sulit dan menunda awal bulan Syawal hingga 9 April 2024. Pelajari lebih lanjut tentang fenomena langka ini dan dampaknya pada aktivitas manusia di Bumi.
Dampak Gerhana Matahari Total pada Penentuan Awal Ramadan
Fenomena langka yang akan terjadi menjelang Lebaran adalah Gerhana Matahari Total. Menurut Ketua Asosiasi Astronomi Uni Emirat Arab (UEA), Al-Jarwan, fenomena ini akan memiliki dampak terhadap penampakan bulan sabit Syawal.
Gerhana Matahari Total bisa membuat proses pengamatan bulan Sabit menjadi sulit dan bulan Sabit awal Syawal baru akan terlihat pada 9 April 2024 mendatang.
Menurut laporan dari Gulf News, Asosiasi Astronomi UEA mengindikasikan bahwa Lebaran kemungkinan akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024 karena bulan Sabit baru terlihat pada 9 April 224. Bulan Sabit adalah tanda bulan baru yang menandakan akhir dari bulan Ramadan.
Selain pengamatan bulan Sabit, Gerhana Matahari Total juga berpengaruh pada aktivitas di Bumi seperti lonjakan trafik internet dan masalah dengan sinyal ponsel. Lonjakan trafik terjadi karena banyak orang yang mencari informasi tentang dampak melihat langsung Matahari saat gerhana terjadi.
Sinyal ponsel bermasalah karena diperkirakan akan ada banyak aktivitas ponsel yang berlebihan pada saat itu.