Tidak ada hubungan yang nyata Para peneliti di Institut Penelitian dan Pengembangan Kelautan Universitas Tokai, Jepang, melakukan studi dengan membandingkan penampakan oarfish dengan kejadian bencana.
“Kami berpikir bahwa jika kami dapat memahami hubungannya, itu akan berguna untuk pencegahan bencana,” kata Yoshiaki Orihara, seorang peneliti di Universitas Tokai.
Mitos vs. Fakta: Perdebatan Seputar Ikan Oarfish dan Ramalan Bencana
Mereka menemukan 363 penampakan oarfish dan tujuh spesies ikan laut dalam lainnya yang dikaitkan dengan gempa bumi yang dilaporkan sejak tahun 1928.
Sementara itu, ada 221 gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar selama periode yang sama atau lebih dari 90 tahun.
Hasil studi mereka, yang dipublikasikan dalam Bulletin of the Seismological Society of America, menemukan bahwa hanya satu dari gempa-gempa tersebut, yaitu gempa bumi pada Juli 2007, yang terjadi dalam 30 hari setelah penampakan ikan tersebut dan berada dalam radius 100 km.
“Kami sangat kecewa karena tidak menemukan korelasi, tetapi kami tetap ingin menyelidiki hubungan antara lumba-lumba dan paus yang terdampar secara massal dengan gempa bumi di masa depan,” kata Orihara.
Salah satu hal yang memicu keyakinan adanya kaitan antara bencana dan oarfish adalah kemunculan ikan ini sebelum insiden Fukushima seperti yang dilaporkan oleh Kyodo News.
Osamu Inamura, direktur Akuarium Uozu, memiliki teori yang lebih ilmiah mengenai penampakan Teluk Toyama. Menurutnya, oarfish mengikuti pergerakan pasokan makanan mereka, yaitu sejenis udang mikro.
“Ketika pasokan udang mereka naik ke arah plankton pada siang hari, oarfish terkadang mengikuti dan tertangkap oleh jaring nelayan,” kata Inamura.
Sementara itu, Kazusa Saiba, Penjaga Akuarium Uozu, mengatakan bahwa pergerakan oarfish ada kemungkinan dipicu oleh “perubahan halus pada kerak bumi” menjelang terjadinya gempa bumi.
Menurutnya, “hal ini dapat menyebabkan arus bergerak dan mendorong makhluk di dasar laut ke permukaan.”
Meskipun begitu, Saiba menyatakan bahwa “tidak ada bukti ilmiah sama sekali untuk mendukung teori bahwa oarfish muncul di sekitar gempa besar. Namun, kami tidak bisa menyangkal kemungkinan tersebut sepenuhnya.”
“Bisa jadi pemanasan global juga berpengaruh terhadap munculnya oarfish, atau mungkin ada alasan lain yang belum kita sadari,” tambahnya.
Ikan Oarfish: Menguak Mitos dan Fakta Seputar Tanda Bencana Laut
Setelah melihat fenomena ikan oarfish yang menjadi viral dengan mitos tentang tanda bencana, para peneliti dan ahli kelautan berbicara dengan tegas. Mitos tersebut ternyata berasal dari akar budaya Jepang dan berkembang menjadi kepercayaan yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Meskipun beberapa penampakan oarfish sebelum bencana tertentu pernah terjadi, studi yang mendalam tidak menemukan hubungan yang nyata antara ikan ini dengan kejadian seismik. Para ahli juga menyoroti bahwa beberapa asumsi tidak berdasar yang berkembang di media sosial hanya memicu kepanikan tanpa dasar ilmiah yang kuat.