MEMO,Jakarta: Aksi berani sekelompok emak-emak di Jambi menggerebek sarang narkoba telah menggemparkan masyarakat.
Polisi terkejut dengan temuan yang berhasil mereka ungkap. Didik Mukrianto, anggota Komisi III DPR RI, memberikan apresiasi atas tindakan ini sebagai teguran keras untuk institusi Polri dalam upaya memberantas peredaran narkoba di tengah masyarakat.
Teguran Keras untuk Polri dari Aksi Viral Emak-emak di Jambi
Anggota Komisi III DPR RI, Didik Mukrianto, memberikan apresiasi atas tindakan berani dari sekelompok warga mayoritas emak-emak yang menggerebek sebuah rumah yang diduga sebagai sarang narkoba.
Kejadian ini dianggap sebagai teguran keras bagi aparat kepolisian, khususnya dalam upaya memberantas peredaran narkoba di tengah masyarakat.
Didik Mukrianto Apresiasi Keberanian Warga dalam Berantas Narkoba
Menurut Didik dalam keterangan pers yang ditulis pada Kamis (278/2023), keberanian emak-emak yang masuk ke sarang narkoba karena kegeraman mereka terhadap peredaran narkoba seharusnya menjadi peringatan bagi institusi Polri.
Ia menyampaikan bahwa kejadian ini menjadi pesan bahwa pihak kepolisian seharusnya lebih sigap dan cepat dalam menangani laporan masyarakat terkait peredaran narkoba.
Kejadian yang menjadi viral adalah ketika sekelompok emak-emak melakukan penggerebekan di sebuah bangunan yang diduga menjadi tempat para pecandu narkoba pada Sabtu (22/7/2023) yang lalu. Kejadian itu terjadi di kawasan Payo Sigadung, Kecamatan Alam Barang, Jambi.
Saat melakukan penggerebekan, para emak-emak menemukan alat hisap sabu dan uang hasil transaksi narkoba.
Tindakan penggerebekan ini dipicu oleh rasa geram warga sekitar terhadap aktivitas transaksi narkotika di lokasi tersebut. Selain itu, sering terjadi kehilangan barang-barang perabot dan sepeda motor milik warga yang diduga dicuri untuk membeli narkoba.
Puluhan emak-emak tersebut juga nekat melakukan penggerebekan karena merasa bahwa pihak kepolisian tidak kunjung menangkap para pengguna narkoba meskipun sudah dilaporkan oleh masyarakat.
Didik, politikus dari Fraksi Partai Demokrat, menyatakan bahwa jika emak-emak turun tangan, itu menunjukkan adanya kegelisahan di tengah masyarakat. Ia menekankan bahwa penegak hukum seharusnya lebih peka dan sensitif dalam menangani fenomena yang meresahkan warga.
Didik juga memberikan peringatan kepada masyarakat untuk berhati-hati menghadapi kejahatan narkoba, dan lebih baik melibatkan aparat kepolisian dalam mengatasi masalah ini. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, terutama mengingat potensi kekerasan dari pelaku kriminal atau pecandu narkoba.
Dalam klarifikasi dari Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, disebutkan bahwa penggerebekan oleh para emak-emak tersebut terjadi setelah anggota kepolisian menangkap enam orang pengguna narkoba di kawasan tersebut. Beberapa barang bukti seperti alat hisap, narkoba, dan ponsel berhasil diamankan pada saat itu.
Kepolisian sedang memeriksa para pelaku dan melakukan pengembangan terkait kasus ini. Lokasi tersebut sebelumnya sudah menjadi tempat penyalahgunaan narkoba selama beberapa bulan.
Eko mengklarifikasi bahwa tidak ada orang lain di dalam rumah yang digerebek oleh para emak-emak, namun pihak kepolisian berhasil menangkap salah satu pelaku yang berada di rumah tersebut.
Dia juga menjelaskan bahwa para ibu tersebut mendatangi rumah tersebut karena salah satu istri pelaku baru saja ditangkap oleh polisi. Tempat kejadian perkara ini berada di bekas lokasi prostitusi atau eks lokalisasi Pucuk.
Lebih lanjut, Eko memastikan bahwa kepolisian sudah mengetahui sumber dan identitas bandar narkoba yang terlibat dalam kasus ini. Saat ini, bandar narkoba tersebut sedang diburu oleh pihak berwenang.
Eko mengapresiasi kepedulian masyarakat dalam memberantas narkoba dan mengimbau agar masyarakat tetap melaporkan jika menemukan aktivitas terkait narkoba. Dia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan melindungi para pelapor.