Miopi atau mata minus merupakan salah satu gangguan mata yang sering terjadi dan menyebabkan seseorang kesulitan melihat benda jarak jauh secara jelas. Anak dengan kondisi ini seringkali menyipitkan matanya apabila melihat objek jarak jauh.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga menjadi penyebab yang mendominasi terjadinya mata minus termasuk pada anak, seperti membaca terlalu dekat, melihat layar gawai terlalu lama dan kurang beraktivitas di luar ruangan.
Menurut Zoraya, saat ini ada beragam terapi miopi seperti lensa yang dapat menghambat laju minus, obat tetes, kacamata dan lensa kontak khusus.
“Harapannya dengan intervensi, kita bisa menahan laju. Misalnya kecepatannya 1 mm per tahun kita bisa tahan dengan terapi sekitar 50-60 persen. Itu saja sudah bagus,” kata dia.
Lalu, apakah mengenakan kacamata dapat menurunkan atau menghilangkan minus? Zoraya membantahnya. Dia mengatakan, “Ada kondisi yang sebelumnya di kacamatanya ada plusnya, kemudian seiring usia menghilang, akhirnya tidak butuh kacamata,”.