[ad_1]
Kediri, Memo
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri terus melakukan pengawasan terhadap jajanan takjil selama bulan Ramdlan, khususnya di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri. Pengawasan tersebut untuk menjamin kenyamanan masyarakat sekitar yang mencari takjil di kawasan itu.
Langkah yang ditempuh pihak Dinkes Kab Kediri, setidaknya memberi rasa nyaman terhadap masyarakat, paska ditemukannya makanan takjil yang megnandung borak di kawasan SLG Kediri oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya. Tim peneliti dari BPOM Surabaya, dalam penelitian sampel di kawasan Simpang Lima Gumul, menemukan makanan yang mengandung dua zat berbahaya. Boraks dan bahan pewarna rhodamin-B.
Pengawasan itu dijalankan menggunakan sampling. Peneliti mengambil 40 jenis makanan yang dicurigai mengandung bahan makanan berbahaya. Seperti halnya boraks, formalin, dan rhodamin . Makanan itu kemudian dijadikan sampel.
Sampel makanan dan minuman tersebut diambil dari beberapa pedagang takjil. Mulai dari wilayah Pare hingga Gurah. Pengambilan sampling dilakukan secara acak. Terhadap makanan dan minuman yang dicurigai saja.
Selain melakukan pengawasan makanan dan minuman, BPOM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri juga memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada para pedagang. Sebab, makanan yang mereka produksi itu dikonsumi oleh masyarakat luas.