“Evaluasi kebijakan mutlak kita lakukan, mengenai rencana pembangunan desa yang bermartabat. Hal ini tentu sangat berpihak kepada masyarakat kami. Pastinya, yang mendesak kita utamakan, diantaranya biaya bantuan honor para guru ngaji di desa kami,” ujarnya.
Ada beberapa program unggulan kerja di Desa Kedungbanteng, diantaranya yaitu kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hal ini sebagai pengembangam ekonomi produktif yang kreatif, guna menambah keahlian warga desa untuk membentuk ekonomi mandiri, sehingga sumber pendapatan desa meningkat. Tentuanya, masyarakat desa yang sehat, berpendidikan budi pekerti luhur, merupakan salah satu modal utama peningkatan SDM dan kesejahteraan bagi warga Desa Kedungbanteng.
Hal senada juga diungkapkan Gunawan Prasetya Budi, selaku sekretaris desa. Pelayanan publik berbasis kerakyatan juga sangat diperhatikan di Desa Kedungbanteng. “Meski desa kami ini masuk bagian Blitar selatan, bagaimana masyarakat kami tidak ketinggalan informasi. Tentunya di era digital ini, kami juga mengupayakan kedepannya ada sambungan Wifi desa. Hal ini juga demi membantu kemajuan di bidang pengetahuan di desa kami,” paparnya.
Bahkan, saat kegiatan pembagian BLT tahap II ini, puluhan warga penerima BLT antri dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Bagi Marsaid, kesehatan bagi masyarakat merupakan hal utama. Terutama pendidikan agama yang mampu menggembleng moral dan mental masyarakatnya, yang berjiwa mandiri dan sejahtera.
“Kami utamakan penguatan lembaga di desa sebagai mitra dalam peningkatan pembangunan di desa kami yang kreatif, sebagai sumber ekonomi yang produktif,” pungkas Marsaid.(pra)