Ketua Satgas Bakti Kominfo, Sarwoto Atmosutarno, menekankan bahwa fokus saat ini adalah pada Satria-1. Mereka berusaha untuk mengoptimalkan pemanfaatannya, termasuk dalam hal kapasitas space dan ground segment.
Sarwoto menjelaskan, “Kita harus memberikan perhatian utama pada SATRIA 1 yang akan memerlukan banyak energi dan tidak boleh mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya. Satelit SATRIA-1 diharapkan mulai beroperasi awal tahun 2024, sehingga kami akan sangat sibuk dalam mengelola penggunaannya secara optimal, baik dalam kapasitas space segment maupun ground segment. Kami tidak boleh kehilangan fokus.”
Dari total nilai proyek sebesar Rp 5,2 triliun, pembayaran yang telah dilakukan mencapai Rp 3,5 triliun dengan tambahan cost of money. Konsorsium Nusantara Jaya akan mengembalikan jumlah uang tersebut.
Proyek HBS Senilai Rp 5,2 Triliun Dihentikan: Alasan dan Dampak Bagi Satelit Satria-1
Dalam menghadapi tantangan ini, Bakti Kominfo akan terus berupaya untuk mencapai tujuannya dalam meningkatkan konektivitas digital nasional. Dengan demikian, pengakhiran proyek HBS adalah langkah strategis untuk mengejar target yang lebih besar demi kemajuan teknologi dan komunikasi di Indonesia.