Jakarta, Memo.co.id
Seorang pelajar laki laki, yang masih anak SD berinisal IN, menjadi korban pelecahan seksual anak pelajar SMA, sebut saja JAK. Modusnya, bermain main di rumah kosong. Pelaku memberi uang Rp. 5000 kepada korban, dan nyodomi di rumah tersebut. Sudah delapan kali dilakukan, baru terungkap setelah tertangkap mata kakak korban.
Kapolsek Tambun Bekasi AKP Bobby Kusumawardhana memberi keterangan bahwa pelakunya sudha dimintai keterangan, menyusul laporan keluarga korban. Setelah pemeriksaan selesai, pelaku dimasukkan dalam sel anak- anak di Mapolsek,” kata Bobby Kusumawardhana.
Kapolsek Tambun tersebut menjelaskan , terungkapnya kasus asusila itu lantaran kakak korban yang mengetahui dan menangkap dengan ata sendiri saat adiknya berada di rumah kosong dalam kondisi celananya diplorot oleh JAK – nama samaran. Karena mengetahui tersebut, kakaknya memberitahukan ke orangtuanya sendiri.
Kontan saja, ibu korban shok dan menangis tidak henti hentinya. Tidak terima perlakua JAK, keluarga korban nekat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tambun. JAK adalah tetangga sendiri dan teman bermain korban. Kebetulan, keduanya sering bermain di rumah kosong, meski berbeda umur.
“Menurut keterangan korban, pelaku sering memasukkan kemaluan pelaku ke dubur korban. Tindakan asusila itu dialami sebanyak 8 kali, dan ia hanya diimingi uang Rp 5.000 sekali sodomi,” kata Kapolsek Tambun.
Petugas kepolisan menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya orangtua, untuk terus melakukan pengawasan anak anaknya. Apalagi, bila anaknya memiliki pergaulan dengan sesama jenis tapi beda umur. Pengawasan juga harus dilakukan terhadap anak yang mulai memiliki teman dekat beda jenis. ( nu )