Aktivitas gelombang ekuator Kelvin diperkirakan akan aktif di wilayah Laut Natuna, Selat Karimata, Kalimantan Barat, Lampung bagian selatan, Jawa bagian barat hingga tengah, Laut Jawa, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Langkah Pencegahan untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem di Indonesia
Sementara itu, gelombang atmosfer Rossby diprediksi akan aktif di Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Samudra Pasifik timur laut Papua. Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di perairan utara Papua Barat, membentuk daerah perlambatan angin di kawasan tersebut.
Daerah perlambatan angin juga terpantau memanjang di beberapa lokasi seperti Sumatra Barat, Lampung, perairan barat Bengkulu, perairan selatan Jawa Timur, Laut Flores, Laut Jawa, Laut Sulawesi, dari Laut Maluku hingga Sulawesi Utara, Laut Seram, dan Papua Selatan. Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terlihat di perairan utara Papua Barat, meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan sepanjang konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin yang mencapai lebih dari 25 knots terpantau di Laut Andaman, Samudra Hindia Barat bagian Sumatra hingga selatan Banten, serta di Laut China Selatan. Ini dapat meningkatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Labilitas lokal yang kuat juga mendukung proses konvektif pada skala lokal, seperti di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian besar Kalimantan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.
“Dari analisis kami, kombinasi fenomena-fenomena cuaca ini diperkirakan akan menimbulkan potensi cuaca yang signifikan selama periode 30 Agustus – 5 September 2024,” kata BMKG.
Potensi hujan sedang hingga lebat yang mungkin disertai kilat/petir dan angin kencang diperkirakan akan terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Sementara itu, potensi angin kencang diperkirakan akan terjadi di Lampung, Banten, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Selatan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun selalu waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi. Untuk daerah yang memiliki topografi curam, bergunung, atau tebing, diimbau untuk lebih waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan gangguan jarak pandang.
Hujan Lebat Mengancam Beberapa Wilayah di Indonesia: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem pada 30 Agustus – 5 September 2024
Selama periode 30 Agustus hingga 5 September 2024, BMKG memprediksi hujan lebat akan melanda beberapa wilayah di Indonesia, terutama di bagian timur seperti Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Fenomena global seperti Gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan MJO memainkan peran penting dalam meningkatkan curah hujan. Selain itu, faktor lokal seperti kelembapan udara tinggi dan konvergensi angin juga berkontribusi terhadap potensi hujan yang signifikan.