Bandung, Memo — Hingga akhir Agustus 2021, induk holding BUMN Farmasi Bio Farma telah mendistribusikan vaksin COVID-19 sebanyak 129.891.072 dosis. Vaksin tersebut didistribusikan ke semua daerah di Indonesia sesuai alokasi Kementerian Kesehatan RI.
Vaksin COVID-19 yang didistribusikan terdiri dari berbagai macam platform dari beberapa produsen. Vaksin didapat secara bilateral antara Bio Farma dengan produsen, maupun melalui mekanisme dose share antara pemerintah Indonesia dengan negara lain.
Secara rinci, seluruh vaksin COVID-19 yang sudah terdistribusi tersebut terdiri dari COVID-19 Bio Farma 90,368,340 dosis; AstraZeneca (Covax, B2B, dan Hibah) 16.518.784; CoronaVac 1 dosis sebanyak 3 juta dosis; Moderna 7.563.318; Coronavac 2 dosis 9.990.344; dan Sinopharm (hibah) sebanyak 499,886 dosis.
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, pelaksanaan distribusi COVID-19, berdasarkan pada alokasi dan permintaan dari Kementerian Kesehatan.
Pihak nya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendistribusikan sesuai prioritas dan sasaran daerah yang telah ditetapkan. Selain itu, dalam pendistribusian, tetap harus memperhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan POM.
“Sejak Januari, hingga akhir Agustus 2021, Bio Farma sudah mendistribusikan sebanyak 129.891,072 dosis ke seluruh provinsi di Indonesia. Selama bulan Agustus 2021 ini, Bio Farma sudah mendistribusikan sebanyak kurang lebih 42.860.100 dosis vaksin COVID-19,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (1/9/2021).
Selain itu, kata dia, per hari ini 1 September 2021, Bio Farma akan mendistribusikan sebanyak 3.064.640 dosis ke 32 provinsi di Indonesia. Sehibgfa per September 2021 ini, vaksin yang siap untuk dikirim kembali oleh Bio Farma ke seluruh Provinsi di Indonesia, adalah sebanyak 18 juta dosis