Example floating
Example floating
Infobis

Belum ada Vaksin Corona, Konsumsi RI Akan Terus Lesu

×

Belum ada Vaksin Corona, Konsumsi RI Akan Terus Lesu

Sebarkan artikel ini
Belum ada Vaksin Corona, Konsumsi RI Akan Terus Lesu
Belum ada Vaksin Corona, Konsumsi RI Akan Terus Lesu
Example 468x60

Terlebih krisis yang diakibatkan oleh pandemi semacam ini belum banyak literaturnya. Sehingga, susah untuk pemerintah melakukan perencanaan bagaimana yang dapat diambil untuk menguatkan konsumsi tadi.

“Krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi itu tidak terdapat di dalam text book, bayangkan pandemi yang ada 100 tahun lalu, tidak ada modelnya. Sehingga kita berhadapan dengan penuh ketidakpastian namun di tengah ketidakpastian ini, kita harus senantiasa memiliki rencana,” katanya.

Perihal sama dikabarkan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)Aviliani.Aviliani menilai ekonomi Indonesia ke depannya bakal lebih susah kembali mencapai ke rata-rata 5% kala vaksin COVID-19 ditemui sekalipun.

“Setelah vaksin itu ditemui, apakah itu telah usai? Belum pasti, karena akan ada krisis yang lain-lain lagi. Untuk kembali ke tingkat 100% itu rasanya masih memerlukan waktu yang lama,” katanya.

Terutama untuk konsumsi, sedikit berbeda dengan krisis yang sempat terjadi di tahun 1998 dan 2008 lalu, krisis kali ini sangat banyak mempertaruhkan tenaga kerja. Sehingga terdapat perubahan sikap konsumsi pada warga yang lumayan ekstrem. Warga cenderung memilih menyimpan uangnya serta membelanjakan untuk kebutuhan primer dan kesehatan saja dibanding belanja jenis yang lain.

“Otomatis pengeluaran yang sifatnya sekunder, misalnya beli pakaian, tas serta barang lainnya itu akan ditunda, nah dengan new normal ini otomatis mereka akan membeli itu, masih konsentrasi pada kebutuhan di rumah. Nah dampaknya apa, kalaupun tadi dikatakan recovery, belum pasti sektor sekunder itu mengalami. Ini berarti apa masih akan ada pertumbuhan yang tidak akan semacam saat sebelum COVID-19. Bisa jadi jika juga ada peningkatan penjualan sekitar 20-30% saja,” bilangnya. (ARM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.