Ketegangan muncul dalam pernyataan Thomas T. Lembong terkait kebiasaannya membuat contekan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika berpidato di forum internasional, memicu respons tajam dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan.
Thomas T. Lembong, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada masa pemerintahan Jokowi, sekarang terlibat dalam tim Calon Presiden Anies Baswedan dan Wakil Muhaimin Iskandar.
Pada debat bersama Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Tom Lembong menjadi sorotan ketika Gibran menyebut namanya berkali-kali, mengungkapkan keraguan terkait dukungan terhadap LFP (Lithium-Ferro-Phosphate) dan menyinggung aktivitas “contekan” yang sering dilakukan Tom untuk Jokowi.
Usai debat, Tom Lembong menyambut positif perhatian yang diberikan Gibran, mengklaim bahwa selama 7 tahun ia telah membuat contekan dan menulis pidato bagi Presiden Jokowi. Namun, pernyataan ini memicu reaksi keras dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Bahlil menegaskan bahwa dalam konteks investasi, eksekusi tindakan nyata lebih penting daripada sekadar pidato. Ia menyoroti bahwa pembantu presiden, termasuk mantan menteri, seharusnya fokus pada pelayanan kepada presiden dan bukan merasa pintar memberikan konsep.
Kontroversi Contejan dan Perang Pernyataan di Dunia Politik Indonesia
Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan juga ikut memberikan tanggapannya, menyatakan bahwa pernyataan Tom Lembong terkait contekan tidak pantas. Luhut menekankan bahwa setiap kepala negara biasanya menugaskan orang-orang untuk membantu dalam forum besar, termasuk Presiden Jokowi yang menugaskan Tom Lembong pada beberapa kesempatan.