Gejala keracunan CO dapat berupa sakit kepala, pusing, mual, hingga kehilangan keseimbangan, kelelahan, dan masalah pernapasan. Pada kadar yang tinggi, CO dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Penggunaan arang sebagai metode bunuh diri juga pernah menjadi masalah di beberapa negara seperti Taiwan, Hong Kong, dan Jepang. Di Taiwan sendiri, jumlah kasus bunuh diri dengan cara ini meningkat cukup signifikan dari tahun ke tahun, terutama di kalangan usia muda.
Mitos dan Risiko Terselubung dari Briket Arang: Memahami Bahaya CO
Dalam konteks penggunaan briket arang, bahaya karbon monoksida (CO) menjadi ancaman tak terlihat namun mengerikan. Kasus kematian tragis, seperti yang dialami aktor Korea Selatan, adalah peringatan akan risiko yang menyelimuti kegiatan sehari-hari.
Toksisitas CO tak hanya terbatas pada keracunan tak disengaja, tapi juga menjadi pilihan dalam keputusan bunuh diri di beberapa negara. Ketidaktahuan akan dampak buruk dari penggunaan briket arang di ruang tertutup telah menelan korban, memperingatkan pentingnya kesadaran akan bahaya ini dalam setiap langkah kehidupan sehari-hari.
Mengetahui gejala, potensi risiko, dan langkah-langkah pencegahan menjadi kunci utama untuk melindungi diri dari ancaman yang tidak terlihat ini.