MEMO – Untuk menyambut lonjakan penumpang saat arus balik liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 58 armada pesawat. Jumlah tersebut digunakan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang hingga 24 persen dibandingkan periode sebelumnya.
“Sebagian besar peningkatan terjadi pada rute domestik. Namun, rute internasional seperti ke Korea, Jepang, dan Singapura juga menunjukkan pertumbuhan signifikan,” jelas Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (30/12/2024).
Ia menegaskan bahwa harga tiket penerbangan domestik Garuda Indonesia dan Citilink tetap lebih murah dibandingkan dengan rute internasional, menyikapi anggapan yang menyebut tiket Jakarta-Padang lebih mahal daripada tiket Jakarta-Kuala Lumpur.
“Itu tidak benar. Harga tiket internasional selalu lebih tinggi dibandingkan dengan rute domestik Garuda,” kata Wamildan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan perbedaan ini disebabkan adanya tarif batas atas untuk penerbangan domestik, sedangkan rute internasional tidak memiliki aturan serupa. Hal ini membuat harga tiket domestik tetap lebih terjangkau.
Selain itu, Garuda Indonesia bersama maskapai lain juga meningkatkan koordinasi dan pengawasan terkait keselamatan penerbangan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi insiden yang tidak diinginkan. “Minimal kami memberikan pengingat rutin kepada seluruh pilot dan teknisi. Itu sudah menjadi bagian dari protokol kami,” tambahnya.
Dari data yang tercatat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin (30/12/2024), terdapat 137.679 pergerakan penumpang. Jumlah tersebut terbagi atas 69.794 penumpang keberangkatan dan 67.885 penumpang kedatangan.
Adapun total pergerakan pesawat mencapai 994 penerbangan, yang terdiri dari 496 penerbangan keberangkatan dan 498 penerbangan kedatangan.