Dosen Komunikasi Universitas Budi Luhur ini juga mengingatkan, pernyataan Ferdinand tersebut bagi kalangan tertentu, mungkin hakikatnya bisa dipahami. Namun ia juga mengatakan pemahaman masyarakat yang tingkat literasinya masih beragam sangat mudah terprovokasi, karena perkataan-perkataan SARA yang sangat sensitif bagi sebagian umat beragama.
“Jadi janganlah menggunakan pernyataan pernyataan yang sensitif, apalagi ketika pernyataan tersebut, disampaikan oleh politisi. Maka makna politik juga terbaca didalamnya,” katanya mengingatkan.
Padahal Ferdinand sendiri dalam berbagai cuitannya sudah menegaskan alergi dengan menggunakan konten politik SARA. “Lha, kok malah mempraktekkan politik sara,” imbuhnya.
Jika ada perbedaan sepatutnya dialog diutamakan sebagaimana pernyatan Ferdinand sendiri. Jadi sebaiknya pernyataan politisi tidak justru menimbulkan kegaduhan, kecuali memang itu tujuannya. Ferdinand harus minta maaf dan harus menjadi pihak yang konsisten antar sikap dan pernyataan. “Jangan sampai pernyataan itu juga menjadi sumber kegaduhan nasional,” ujar Ummaimah.
Sebelumnya, Ferdinand mengakui, kalau statusnya di Twitter @FerdinandHaean3 tersebut sedang ramai dibahas banyak orang. Dia pun merasa perlu memberikan klarifikasi mengapa sampai membuat cicitan seperti itu.
“Bahwa cicitan saya itu kisahnya saya tidak sedang menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu, tetapi saya dalam kondisi down kemarin saya juga hampir pingsan, saya tidak perlu bercerita masalah saya,” kata Ferdinand kepada Republika di Jakarta, Rabu (5/1).
Menurut eks politikus Partai Demokrat tersebut, soal status Allahmu lemah, Allahku luar biasa merupakan dialog imajiner antara pikiran dan hatinya. Dia menekankan, cicitan itu tidak dimaksudkan untuk menjelekkan kelompok agama tertentu.
“Bahwa ketika pikiran saya down saya berkata kepada saya, ‘Hei Ferdinand, kau akan hancur, Allahmu lemah tidak akan bisa membela kau’, tetapi hati saya berkata, ‘Oh tidak, pikiran Allahku kuat, Allahku tidak perlu dibela, saya harus kuatlah’ kira-kira seperti itu intinya,” kata Ferdinand menegaskan.