Kunjungan Indonesia ke negara-negara Afrika pada Agustus 2023 membuka peluang besar untuk kerja sama energi yang strategis. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah langkah penting bagi perekonomian dan geopolitik Indonesia.
Dalam artikel ini, kami akan merinci kesepakatan-kesepakatan yang telah terjalin, minat Pertamina dalam investasi di Afrika, serta upaya Indonesia dalam mendukung transisi energi global.
Peluang Strategis Kerja Sama Energi Indonesia-Afrika: Pertamina NRE Terlibat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah memberikan komentar tentang kunjungan Indonesia ke negara-negara Afrika yang dilakukan bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 20 Agustus 2023 yang lalu.
Kunjungan ini merupakan yang pertama kali bagi Presiden Jokowi selama menjabat sejak tahun 2014. Menurut Luhut, kunjungan ini memiliki dampak strategis bagi perekonomian dan geopolitik Indonesia.
Salah satu momen berkesan yang dialami oleh Luhut selama kunjungan adalah saat di Afrika Selatan. Di sana, Indonesia diminta untuk membantu pasokan listrik yang sangat minim, bahkan lampu kota di Johannesburg sering padam.
Afrika Selatan memiliki sumber daya gas yang dapat menghasilkan listrik hingga 100 Mega Watt, dan pemerintah Indonesia berinisiatif untuk bekerja sama dengan Pertamina dalam hal ini.
Tidak hanya itu, berbagai kesepakatan kerja sama di bidang energi, sumber daya mineral, bahan pangan, dan farmasi juga dieksplorasi lebih lanjut dengan Kenya, Zimbabwe, dan Tanzania. Luhut menganggap bahwa kerja sama ini menghidupkan semangat “Spirit Bandung” yang dulu diperjuangkan oleh Presiden Soekarno pada Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
Tujuan kerja sama ini adalah untuk mengolah kekayaan alam secara mandiri dan berbagi pengalaman antar negara berkembang dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan dunia yang lebih adil.
Sebelumnya, Pertamina NRE telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam penyediaan tenaga listrik berbasis gas dan energi terbarukan di Afrika. CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Dannif Danusaputro menyampaikan bahwa mereka berharap dapat berkerjasama dengan mitra lokal dalam hal investasi. Afrika Selatan, sebagai salah satu negara tujuan, memiliki potensi besar dalam energi surya.
Kerja Sama Energi Antar Negara: Indonesia dan Afrika Menuju Masa Depan Hijau
Pertamina juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan lokal di Afrika, GUMA, yang fokus pada investasi dan peningkatan infrastruktur di wilayah kerja sama Kenya, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo.
Kerja sama ini melibatkan pengembangan pipa gas, pembangkit listrik tenaga gas, dan fasilitas ekspor listrik ke Afrika Selatan.