Example floating
Example floating
Politik keamanan

Airlangga Hartarto Mundur Mendadak! Apa yang Terjadi Selanjutnya?

×

Airlangga Hartarto Mundur Mendadak! Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Sebarkan artikel ini
Airlangga Hartarto Mundur Mendadak! Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Airlangga Hartarto Mundur Mendadak! Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Example 468x60

MEMO

Partai Golongan Karya (Golkar), salah satu partai politik terbesar di Indonesia, baru saja mengalami perubahan signifikan dalam kepemimpinannya. Pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024, Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar, meskipun Musyawarah Nasional (Munas) untuk pemilihan ketua umum berikutnya direncanakan pada Desember 2024. Pergantian mendadak ini memicu perhatian publik dan menunjukkan kembali dinamika ketidakstabilan yang sering mewarnai suksesi kepemimpinan di partai berlambang pohon beringin ini.

Example 300x600

Krisis Kepemimpinan Golkar: Airlangga Hartarto Mengundurkan Diri di Tengah Kontroversi

Sejarah suksesi kepemimpinan di Partai Golongan Karya (Golkar) seringkali berlangsung dalam kondisi yang kurang stabil. Terbaru, pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024, Airlangga Hartarto, yang telah memegang posisi Ketua Umum (Ketum) Golkar sejak tahun 2017, mengejutkan publik dengan keputusan mendadak untuk mengundurkan diri. Padahal, Musyawarah Nasional (Munas) yang dijadwalkan untuk menentukan pengganti ketua umum Golkar seharusnya berlangsung pada bulan Desember 2024.

Menurut Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, proses pergantian ketua umum Golkar dalam dekade terakhir sering kali diwarnai oleh konflik dan masalah hukum. Terbukti, Airlangga Hartarto kini tengah menghadapi kasus dugaan korupsi terkait izin impor minyak sawit mentah yang sedang diselidiki oleh Kejaksaan Agung. Bahkan, Airlangga sempat dipanggil sebagai saksi dalam kasus tersebut.

“Jika kita melihat tren secara umum, perubahan ketua umum Golkar sering terjadi dalam situasi yang tidak biasa. Misalnya, ketua umum sebelumnya, Setya Novanto, terpilih di tengah konflik internal yang melibatkan kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono,” ujar Adi pada hari Senin, 12 Agustus 2024.

“Begitu juga dengan Airlangga Hartarto yang menjadi ketua umum pada masa di mana Setya Novanto menghadapi masalah hukum,” tambahnya.

Dualisme Kepemimpinan: Kasus Aburizal Bakrie dan Agung Laksono

Sejak didirikan pada 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman, Golkar telah mengalami pergantian ketua umum sebanyak 14 kali. Beberapa masa suksesi ketua umum Golkar ditandai dengan guncangan yang cukup besar di internal partai yang dikenal dengan lambang pohon beringin ini.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.