Calon Wali Kota Kediri nomor urut 01 Vinanda Prameswati menyoroti tingkat kemiskinan di Kota Kediri. Ternyata, persentase penduduk miskin di Kota Kediri tertinggi kedua di Jawa Timur. Hal itu diungkapkan oleh Vinanda saat debat publik pertama calon wali kota dan wakil wali Kota Kediri di Insumo Kediri Convention Centre (IKCC), pada Jumat (1/11/2024) malam.
Pada kesempatan itu, cawali yang berpasangan dengan tokoh ulama KH. Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) itu menyatakan persentase penduduk miskin di Kota Kediri yang menduduki peringkat nomor dua paling tinggi antar kota se-Jawa Timur. Pernyataan itu tentu membuat publik terkejut, karena selama ini Kediri dilabeli sebagai kota terkaya dan terbahagia di Indonesia.
“Jadi memang menurut pandangan kami, warga Kota Kediri yang miskin itu terdapat 21.000 di tahun 2023 dan tahun 2024 terdapat 19.000. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Kota Kediri ini menduduki peringkat nomor dua paling tinggi antar kota se-Jawa Timur. Sehingga ke depan perlu adanya penurunan angka kemiskinan,” terang Vinanda.
Jika kita buka data persentase penduduk miskin menurut kota di Jawa Timur pada tahun 2023 pernyataan Vinanda tersebut benar adanya. Dari 9 kota di Provinsi Jawa Timur, Kota Kediri ringking kedua tertinggi tingkat persentase penduduk miskin dengan angka 7,15 persen.
Kota Tahu ini berada satu level dibawah Kota Blitar yang menempati kota dengan persentase penduduk miskin tertinggi pertama dengan angka 7,30 persen. Sedangkan posisi tertinggi ketiga adalah Kota Pasuruan 6,60 persen dan keempat Kota Probolinggo 6,48 persen.
Posisi kelima ditempati oleh Kota Mojokerto 5,57 persen, keenam Kota Madiun 4,74 persen, ketujuh Kota Surabaya 3,65 persen, kedelapan Kota Malang 4,26 persen dan kota dengan tingkat persentase penduduk miskin terendah di Jatim adalah Kota Batu 3,31 persen.
Sebenarnya, Kota Kediri dibawah kepemimpinan Abdullah Abu Bakar sudah berhasil memperbaiki persentase penduduk miskin pada tahun 2024 ini. Dari angka 7,15 persen di tahun 2023 turun menjadi 6,51 persen pada tahun 2024 atau 0,64 persen selama satu tahun. Tetapi posisi Kota Kediri ini masih tetap berada di peringkat tertinggi kedua di Jatim.
Tiga tahun terakhir, selama kepemimpinan mas Abu, penurunan angka kemiskinan di Kota Kediri memang tidak terlalu signifikan. Di tahun 2021, angka kemiskinan berdasarkan data yang sama mencapai 7,75 persen, hanya turun 0,52 persen di tahun 2022, menjadi 7,23 persen. Di tahun itu jumlah warga miskin mencapai 21,15 ribu jiwa. Di tahun 2023, penurunan bahkan hanya 0,08 persen, hanya 120 jiwa miskin yang berhasil diselamatkan.