Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Banjir Mengancam Ibu Kota Baru, Curah Hujan Tinggi Tak Terduga!

×

Banjir Mengancam Ibu Kota Baru, Curah Hujan Tinggi Tak Terduga!

Sebarkan artikel ini
Banjir Mengancam Ibu Kota Baru, Curah Hujan Tinggi Tak Terduga!
Banjir Mengancam Ibu Kota Baru, Curah Hujan Tinggi Tak Terduga!
Example 468x60

MEMO

Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi meski sedang musim kemarau. Profesor Erma Yulihastin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti potensi ini dan mendorong langkah mitigasi banjir segera diterapkan. Penajam Paser Utara, lokasi IKN, bahkan menunjukkan tanda-tanda musim kemarau yang menghilang, memperparah risiko banjir di wilayah tersebut.

Curah Hujan Tinggi di IKN Nusantara Selama Musim Kemarau

Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur diperkirakan akan mengalami curah hujan yang tinggi meskipun sedang dalam musim kemarau. Oleh karena itu, langkah antisipasi terhadap banjir sangat dianjurkan.

Menurut Profesor Erma Yulihastin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kalimantan Timur, termasuk IKN, mengalami curah hujan tinggi selama musim kemarau. Bahkan, musim kemarau tampaknya menghilang di Penajam Paser Utara, tempat IKN berada. Hal ini disampaikan melalui unggahan di platform X pada hari Sabtu, 8 Juni. Ia juga menambahkan bahwa langkah mitigasi banjir harus sudah disiapkan karena bulan Agustus tinggal dua bulan lagi.

Saat ini, beberapa wilayah di Kalimantan mengalami curah hujan yang tinggi, menyebabkan banjir di berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah 24 desa di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang mengalami banjir sejak hari Selasa, 4 Juni. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir tersebut berdampak pada 7.743 orang. Banjir dengan ketinggian antara 30 hingga 75 cm ini disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung lama, sehingga menyebabkan meluapnya empat aliran sungai.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur, belum secara resmi memasuki musim kemarau. Beberapa daerah lain yang juga belum masuk musim kemarau meliputi sebagian Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.

Banjir di Kalimantan Selatan: Pelajaran Berharga untuk IKN Nusantara

BMKG sebelumnya memprediksi bahwa musim kemarau tahun ini tidak akan terlalu basah meskipun ada potensi munculnya fenomena La Nina. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan dalam sebuah konferensi pers pada akhir Mei bahwa La Nina yang diprediksi berstatus lemah tidak akan berdampak signifikan pada musim kemarau yang akan datang. Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) memprediksi peluang kemunculan La Nina pada periode Juni hingga Agustus 2024 sebesar 49 persen, atau pada periode Juli hingga September dengan peluang 69 persen.

Prediksi BMKG untuk Musim Kemarau 2024 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami sifat hujan yang normal (51,22 persen dari 358 Zona Musim/ZoM). Sebagian wilayah akan mengalami hujan di atas normal (39,91 persen dari 279 ZoM), dan sebagian kecil akan mengalami hujan di bawah normal (8,87 persen dari 62 ZoM).

Untuk Pulau Kalimantan, BMKG memprediksi bahwa sifat hujan di musim kemarau akan normal di 46 ZoM. Sebanyak 17 ZoM diprediksi mengalami sifat hujan di atas normal, sementara 4 ZoM diprediksi mengalami hujan di bawah normal. Pada peta prediksi musim kemarau 2024, wilayah IKN dan sekitarnya ditunjukkan dengan warna kuning yang berarti sifat hujan normal.

Berikut adalah rincian sifat hujan di wilayah sekitar IKN:

  • Bagian Utara Kabupaten Penajam Paser Utara (ZoM Kaltim 08): sifat hujan normal dengan panjang musim lebih pendek sekitar 30 hari (3 dasarian).
  • Bagian Selatan Kabupaten Penajam Paser Utara (ZoM Kaltim 15): sifat hujan normal dengan panjang musim yang sama.
  • Bagian Barat Kabupaten Penajam Paser Utara (ZoM Kaltim 16): sifat hujan normal dengan panjang musim lebih pendek.
  • Kabupaten Penajam Paser Utara (ZoM Kaltim 17): sifat hujan normal dengan durasi kemarau lebih pendek 2 dasarian.
  • Bagian Timur Kabupaten Penajam Paser Utara (Kaltim 18): sifat hujan normal.

Mitigasi Banjir di IKN Nusantara: Langkah Penting Menghadapi Curah Hujan Tinggi

Meningkatnya curah hujan di Kalimantan Timur, termasuk di kawasan IKN Nusantara, menuntut perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat setempat. Prediksi BMKG dan analisis dari para ahli klimatologi menunjukkan bahwa meskipun musim kemarau seharusnya berlangsung, wilayah ini tetap menerima curah hujan yang signifikan. Situasi ini menimbulkan risiko banjir yang harus segera diantisipasi.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.