Example floating
Example floating
BeritaTeknologi Digital

Ini Dia Bahaya Tersembunyi Pemanasan Global bagi Hutan Tropis!

×

Ini Dia Bahaya Tersembunyi Pemanasan Global bagi Hutan Tropis!

Sebarkan artikel ini
Ini Dia Bahaya Tersembunyi Pemanasan Global bagi Hutan Tropis!
Ini Dia Bahaya Tersembunyi Pemanasan Global bagi Hutan Tropis!
Example 468x60

MEMO

Pemanasan Global dan Dampaknya Terhadap Hutan Tropis: Studi Terbaru Mengungkapkan Potensi Berhentinya Proses Fotosintesis akibat Suhu Ekstrem

Pemanasan Global Mengancam Fotosintesis dan Kelangsungan Hidup Hutan Tropis

Peningkatan suhu global menjadi indikator “bencana” bagi kehidupan di Bumi, terutama terlihat dari kondisi dedaunan di hutan. Sebagaimana diketahui, hutan berperan sebagai paru-paru Bumi karena pohon-pohonnya melakukan fotosintesis, mengambil karbon dioksida, dan melepaskan oksigen ke atmosfer.

Secara alamiah, pohon-pohon di hutan biasanya terkena sinar matahari dan menyerap air melalui akarnya. Namun, ketika matahari terlalu menyengat, suhu bisa terlalu panas, mengganggu proses fotosintesis.

Penelitian yang dilakukan oleh Gregory Goldsmith dari Chapman University di California bersama timnya menemukan bahwa beberapa bagian hutan tropis mendekati batas suhu yang menghambat fotosintesis.

Goldsmith menyatakan, “Studi kami menunjukkan bahwa dedaunan di hutan tropis pada beberapa lokasi dan waktu tertentu telah melewati batas suhu kritis.”

Meskipun pohon-pohon di hutan tropis mampu melakukan fotosintesis pada suhu hingga 46,7 derajat Celsius, penelitian tersebut menjelaskan bahwa kemampuan ini bervariasi tergantung pada populasi hutan, jumlah daun di pohon, dan kanopi.

Tim dari Northern Arizona University menggunakan data suhu permukaan Bumi dari ECOSTRESS NASA untuk mengidentifikasi dedaunan di hutan tropis yang “overheat” sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis.

Data yang dikumpulkan dari pengamatan satelit selama periode 2018-2020 kemudian divalidasi dengan sensor di permukaan yang ditempatkan di pucuk pohon di lima hutan di Brasil, Puerto Rico, Panama, dan Australia.

Hutan Tropis di Ambang Krisis Ekologis

Analisis menunjukkan bahwa suhu di kanopi hutan mencapai puncaknya pada suhu 34 derajat Celsius selama musim kemarau, meskipun sebagian daun mencapai suhu 40 derajat Celsius. Sebagian kecil dari daun, sekitar 0,01 persen dari sampel, melampaui batas suhu kritis (46,7 derajat Celsius) setidaknya sekali selama musim kemarau.

“Laporan penelitian menulis, “Meskipun jarang terjadi, suhu ekstrem dapat menyebabkan kerusakan fisiologis pada daun. Ini dapat dianggap sebagai peristiwa luar biasa dengan kemungkinan terjadinya yang rendah.”

Menurut laporan dari ScienceAlert, pohon menutup stomata (pori-pori) di daunnya untuk menghemat air saat suhu terlalu tinggi. Namun, penutupan stomata dapat mengakibatkan kerusakan pada daun karena tidak dapat mengeluarkan panas melalui transpirasi. Pada musim kemarau, ketika tanah menjadi keras, dampak dari panas menjadi lebih parah.

Goldsmith berkomentar, “Percaya atau tidak, kita masih belum memahami sepenuhnya alasan di balik kematian pohon.”

Pemahaman ilmiah tentang efek dari panas dan kekeringan terhadap tanaman masih terbatas. Oleh karena itu, tim peneliti menggunakan data yang mereka kumpulkan untuk mensimulasikan respons hutan tropis terhadap peningkatan suhu dan kekeringan yang semakin sering terjadi.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa sekitar 1,4 persen dari kanopi hutan dapat berhenti melakukan fotosintesis dalam waktu dekat akibat dari pemanasan global.

Jika suhu global naik melebihi 3,9 derajat Celsius, hutan keseluruhan dapat mengalami kerusakan. Daun akan mengering dan pohon-pohon di seluruh hutan akan mati satu per satu.

Namun, peneliti menekankan bahwa ini hanya proyeksi probabilitas dan dampak yang parah dapat terjadi pada suhu yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah deforestasi guna melindungi hutan tropis.

Pemanasan Global dan Ancaman Terhadap Hutan Tropis: Perlunya Tindakan untuk Perlindungan Lingkungan

Peningkatan suhu global telah mengancam keberlangsungan hutan tropis, dengan penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa bagian hutan tropis telah mencapai batas suhu kritis yang mengganggu proses fotosintesis.

Meskipun pohon-pohon mampu bertahan pada suhu tinggi hingga batas tertentu, penutupan stomata untuk menghemat air dapat menyebabkan kerusakan pada daun. Tim peneliti memperingatkan bahwa jika pemanasan global terus berlanjut, hutan tropis secara keseluruhan dapat mengalami kerusakan yang tak terelakkan, mengancam keberagaman hayati dan keseimbangan ekosistem.

Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah deforestasi menjadi sangat mendesak guna melindungi hutan tropis dari bencana yang lebih parah di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.