Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi sorotan utama dalam perdebatan kelima Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2) malam. Situasi AKI di Indonesia masih tergolong tinggi, dengan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa AKI setelah melahirkan mencapai 189 per 100 ribu kelahiran hidup, menjadikan Indonesia peringkat kedua tertinggi dalam kasus AKI di ASEAN.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Januari 2023 menunjukkan bahwa AKI masih berada di kisaran 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Globalmente, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 287 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan atau persalinan pada tahun 2020, dengan sebagian besar kasus terjadi di negara-negara berpendapatan rendah di Afrika, mencapai 430 per 100 ribu kelahiran hidup.
Penyebab utama kematian ibu selama kehamilan dan melahirkan, menurut WHO, adalah komplikasi yang berkontribusi terhadap 75 persen kasus kematian ibu. Komplikasi ini, seperti pendarahan hebat, infeksi pasca melahirkan, tekanan darah tinggi (preeklamsia dan eklamsia), sebagian besar dapat dicegah atau diobati.
Langkah Mudah Cegah Komplikasi Kesehatan Ibu
Faktor-faktor risiko termasuk kondisi medis sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi sebelum hamil, yang meningkatkan risiko preeklamsia selama kehamilan dan risiko stroke setelah melahirkan. Kesehatan mental juga berperan, karena tekanan mental dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu komplikasi kehamilan, termasuk depresi postpartum yang meningkatkan risiko bunuh diri.
Usia ibu saat hamil juga menjadi faktor risiko, dengan ibu yang hamil di atas 35 tahun memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Di Amerika Serikat, contohnya, AKI pada ibu di bawah 25 tahun adalah 20,4 per 100 ribu kelahiran hidup, sementara pada usia 40 tahun ke atas melonjak menjadi 138,5 per 100 ribu kelahiran.
Langkah-langkah pencegahan yang ditekankan oleh ahli obstetri-ginekologi Monique Rainford melibatkan asupan nutrisi, olahraga, durasi tidur, manajemen stres, dan perawatan prenatal yang tepat. Melalui langkah-langkah tersebut, risiko komplikasi kehamilan dan AKI dapat diminimalkan.
Risiko kesehatan ibu selama kehamilan meningkat seiring bertambahnya usia, dengan kasus AKI yang signifikan pada ibu di atas 40 tahun. Menariknya, ahli obstetri-ginekologi Monique Rainford menyoroti bahwa langkah-langkah sederhana seperti asupan nutrisi, olahraga, dan manajemen stres dapat mengurangi risiko komplikasi.
Dengan demikian, perawatan prenatal yang tepat menjadi kunci untuk menangani tantangan kesehatan ibu. Kesadaran akan faktor risiko ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kesehatan ibu dan merangsang upaya pencegahan yang lebih proaktif.