Pemerintah Indonesia resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk meningkatkan ekspor nasional sebagai respons terhadap potensi penurunan permintaan global. Satgas ini, dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bertujuan mengamankan industri padat karya dan mengantisipasi resesi di luar negeri.
Dengan fokus pada pasar baru seperti India, Afrika, dan Amerika Latin, langkah-langkah strategis pun diterapkan untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.
Indonesia Hadapi Krisis Ekonomi Global
Pemerintah secara resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) dengan tujuan mendorong peningkatan ekspor nasional sebagai upaya antisipasi terhadap potensi penurunan permintaan di pasar global. Inisiatif ini juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak penurunan industri yang memiliki keterkaitan kuat dengan ekspor, serta potensi terjadinya resesi di negara-negara di luar Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Pembentukan satuan tugas ini dianggap sebagai langkah yang akan memperkuat berbagai upaya dan strategi pemerintah dalam meningkatkan performa ekspor Indonesia. Fokus akan diberikan pada eksplorasi pasar tujuan ekspor baru, termasuk India, Afrika, dan Amerika Latin.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan tugas tersebut, selain mempercepat penyelesaian sejumlah perjanjian perdagangan, perlu dilakukan identifikasi potensi dan pemetaan produk ekspor potensial. Selain itu, daya saing produk dalam negeri juga harus terus ditingkatkan.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyampaikan, “Hari ini telah dilaksanakan Kick-off Technical Meeting atau Rapat Koordinasi Teknis yang membahas mekanisme dan rencana kerja Pokja Satgas. Pada pertengahan bulan depan, akan diadakan Rapat Tingkat Menteri atau Tim Pengarah. Masing-masing Pokja mulai dari sekarang dapat menyiapkan Laporan Program Kerja Prioritas untuk disampaikan pada rapat bulan depan.”
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ditunjuk sebagai Ketua Tim Pengarah Satgas. Tim Pengarah ini terdiri dari Wakil Ketua I, yaitu Menteri Perdagangan, dan Wakil Ketua II, yaitu Menteri Keuangan.
Ketua Tim Pengarah Airlangga Hartarto Pimpin Langkah Terobosan Satgas
Anggota Tim Pengarah meliputi Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Luar Negeri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri BUMN, Sekretaris Kabinet, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Tugas Tim Pengarah melibatkan perumusan kebijakan umum peningkatan ekspor serta kebijakan yang adaptif dan responsif. Mereka berperan dalam menetapkan langkah strategis yang terintegrasi dan kolaboratif untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Tim ini juga memiliki kewenangan dalam menyelesaikan permasalahan strategis yang bersifat terobosan dengan cepat dan tepat, serta mengoordinasikan berbagai instansi terkait, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha/asosiasi guna meningkatkan ekspor.
Sementara itu, Tim Pelaksana bertugas melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan strategis terkait dengan peningkatan ekspor nasional. Mereka juga menindaklanjuti arahan Tim Pengarah dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan ekspor nasional, menetapkan program kerja tahunan di awal tahun, dan memberikan rekomendasi kepada Tim Pengarah terkait dengan kebijakan peningkatan ekspor nasional.
Susiwijono menekankan, “Ini tugas kita bersama untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia agar tetap optimal di tengah penurunan permintaan dari pasar global. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dari semua institusi yang terlibat dalam Satgas, termasuk asosiasi pengusaha seperti KADIN dan APINDO, bahkan kerjasama dengan Kedutaan Besar Indonesia di luar negeri.”
Strategi Peningkatan Ekspor Indonesia: Peran Kunci Tim Pengarah Satgas dalam Mempertahankan Daya Saing Global
Tim Pengarah Satgas, di bawah kepemimpinan Menteri Airlangga Hartarto, memiliki tugas utama merumuskan kebijakan peningkatan ekspor dan strategi adaptif. Mereka bertanggung jawab atas langkah-langkah terobosan dan koordinasi lintas sektor untuk memperkuat daya saing produk Indonesia.
Kolaborasi intensif dengan instansi pemerintah, daerah, dan pelaku usaha menjadi kunci dalam menjaga kinerja ekspor Indonesia di tengah tantangan global.