Kemacetan parah yang menjadi ciri khas Manila menjadi fokus utama kunjungan Coldplay ke Filipina, bahkan membuat Chris Martin terinspirasi untuk menciptakan lagu mengenai fenomena tersebut. Dalam ungkapannya, Chris tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para penggemar yang dengan gigih datang ke lokasi konser meskipun harus melawan kemacetan yang begitu sulit.
“Sudah banyak kemacetan yang kami lihat, tapi menurut saya, kemacetan di Manila ini yang paling luar biasa di dunia,” ujar Chris di hadapan 40.000 penonton yang memenuhi Philippine Arena pada hari Jumat lalu.
Pada konser berikutnya, Chris Martin mengabadikan pengalamannya dengan menciptakan lagu dadakan mengenai kemacetan di Manila. Dengan penuh semangat, ia melantunkan, “Hanya ada satu hal yang tersisa. Kemacetan di Manila benar-benar gila.”
“Demi keamanan perjalananmu, jika kamu berencana mengemudi ke suatu tempat, aku harus memperingatkanmu. Perjalanan sejauh 2 mil mungkin akan memakan waktu satu atau dua minggu,” tambah Martin dalam lirik lagu tersebut, disambut sorak sorai setuju dari penggemar.
“Jika kamu ingin pulang tepat waktu untuk mandi, aku pikir kamu harus memberi dirimu waktu setidaknya satu setengah tahun.”
Manila menduduki peringkat teratas dalam TomTom Traffic Index tahun 2023 yang menilai tingkat kemacetan di berbagai kota di seluruh dunia. Kota ini memiliki kecepatan rata-rata hanya 19 kilometer per jam saat jam sibuk, dengan 52% jalannya selalu dalam kondisi macet.
Sebagai gambaran, perjalanan sejauh 10 kilometer di Manila biasanya membutuhkan waktu lebih dari 25 menit.
Coldplay dan Kemacetan Manila: Melodi yang Terdengar di Tengah Lalu Lintas Macet
Manila, ibu kota Filipina, menduduki peringkat tertinggi dalam TomTom Traffic Index 2023 sebagai kota paling macet di dunia. Chris Martin dari Coldplay, terkesan dengan kemacetan Manila, bahkan mengabadikan pengalamannya dalam lagu dadakan.
Dengan kecepatan rata-rata hanya 19 kilometer per jam pada jam sibuk dan 52% jalan selalu macet, perjalanan sejauh 10 kilometer di Manila membutuhkan waktu lebih dari 25 menit. Fenomena ini menjadi sorotan dalam konser mereka, menciptakan keterhubungan unik antara musik dan realitas lalu lintas kota.
Coldplay memberikan pengalaman musik yang tak terlupakan, terwujud di tengah kemacetan Manila yang mematikan.