Kementerian PUPR menegaskan bahwa saat ini Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, sedang berfokus pada pekerjaannya di tengah isu tentang kemungkinan mundurnya dari pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, menyatakan ketidaktahuannya mengenai isu mundur tersebut, namun ia menduga bahwa hal tersebut merupakan bagian dari dinamika politik.
Zainal menyatakan, “Ini adalah masalah politik, saya tidak mengetahui. Belum ada informasi yang saya terima. Saya juga belum berkesempatan untuk bertemu dengan Pak Menteri,” diungkapkannya di Kompleks DPR RI, Jakarta, pada hari Kamis (18/1).
Menurut Zainal, berita tentang kemungkinan mundurnya Basuki dari kabinet tidak begitu mengejutkan, terutama karena saat ini merupakan tahun politik. Namun, Zainal menekankan bahwa Kementerian PUPR tetap fokus pada pelaksanaan tugas-tugasnya.
“Semua ini biasa terjadi di tahun politik. Yang penting, Kementerian PUPR tetap bekerja, tugas-tugas diberikan, dan kami melaksanakannya, sesuai harapan semua pihak,” jelasnya.
Kementerian PUPR Hadapi Tantangan Politik
Sebelumnya, Faisal Basri mengungkapkan bahwa ada dua menteri yang sangat siap untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri-menteri teknokrat ini dikatakan merasa tidak nyaman lagi berada dalam Kabinet Indonesia Maju karena kepala negara dianggap melanggar aturan dengan menggunakan kekuasaannya demi kepentingan politik.
“Saya telah berbicara dengan petinggi partai. Dari percakapan tersebut, diketahui bahwa Ibu Sri Mulyani dan Pak Basuki adalah yang paling siap untuk mundur, terutama terkait dengan isu Gibran ini karena dianggap sudah melampaui batas kewarasan,” tambahnya.
Dinamika Politik Mewarnai Isu Kemungkinan Mundurnya Menteri PUPR: Fokus Kementerian PUPR Tetap Terjaga di Tengah Tahun Politik
Meskipun isu kemungkinan mundurnya Menteri PUPR mencuat, Kementerian PUPR dengan tegas menegaskan bahwa tahun politik tidak mengganggu jalannya tugas-tugas krusial. Mohammad Zainal Fatah, Sekjen Kementerian PUPR, menekankan bahwa dalam konteks tahun politik, fokus utama tetap pada pengerjaan proyek-proyek infrastruktur dan tanggung jawab lainnya.
Meski ada spekulasi terkait ketidaknyamanan beberapa menteri teknokrat, Kementerian PUPR terus berkomitmen menjalankan amanahnya. Dengan demikian, peristi