Example floating
Example floating
Life StyleSehat

Caleg PAN Jual Ginjal untuk Kampanye, Dampak Hidup dengan Satu Ginjal?

×

Caleg PAN Jual Ginjal untuk Kampanye, Dampak Hidup dengan Satu Ginjal?

Sebarkan artikel ini
Caleg PAN Jual Ginjal untuk Kampanye, Dampak Hidup dengan Satu Ginjal?
Caleg PAN Jual Ginjal untuk Kampanye, Dampak Hidup dengan Satu Ginjal?
Example 468x60

MEMO

Erfin Dewi Sudanto, seorang calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Bondowoso, Jawa Timur, menuai kontroversi setelah mengumumkan niatnya menjual salah satu ginjalnya sebagai modal kampanye.

Tindakan nekat ini mengundang perhatian terhadap larangan jual beli organ di Indonesia, sementara dokter menyampaikan risiko hidup dengan satu ginjal. Bagaimana hal ini memengaruhi kondisi kesehatan dan apa pandangan WHO terkait larangan serupa?

Caleg PAN Jual Ginjal untuk Kampanye

Erfin Dewi Sudanto (46), seorang calon anggota legislatif (caleg) di Bondowoso, Jawa Timur, telah mengambil langkah nekat dengan menjual salah satu ginjalnya sebagai modal untuk kampanye politiknya.

Caleg ini berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan mengungkapkan bahwa kekurangan dana yang dimilikinya telah mendorongnya untuk menjual ginjal guna mendukung kampanyenya.

Tindakan Erfin bahkan diikuti dengan pembuatan surat pernyataan yang menyatakan bahwa dirinya telah menjual ginjalnya demi kepentingan kampanye. Dana yang diperoleh dari penjualan ginjal tersebut direncanakan akan digunakan untuk mendukung logistik timnya hingga proses pemilu selesai.

Meskipun proses penjualan ginjal belum terlaksana, Erfin mengklaim bahwa keluarganya telah memberikan persetujuan terhadap keputusannya ini.

Perlu dicatat bahwa di Indonesia, jual beli ginjal termasuk dalam kategori perbuatan ilegal, dan hal ini telah dikonfirmasi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam beberapa waktu terakhir.

Dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, seorang dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi, menjelaskan bahwa transaksi jual beli ginjal tidak diperbolehkan. Hanya transplantasi tanpa pertukaran uang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku.

“Jika ada pasien yang ingin mendonorkan ginjal di Indonesia, dan pendonor bukan anggota keluarga pasien, dan penerima tidak mengenal pendonor tetapi pendonor meminta imbalan, itu pasti akan kami tolak,” ujar Dr. Maruhum beberapa waktu lalu.

Baca Juga  Rahasia Cara Tidur Nyenyak Alami : Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Tidur Anda Lebih Nyenyak

Larangan terhadap jual beli organ, termasuk ginjal, bukan hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain yang berada di bawah perlindungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Negara-negara tersebut telah mengadopsi kebijakan yang melarang transaksi jual beli organ guna menjaga etika dan prinsip kesehatan global.

Dampak Hidup dengan Satu Ginjal: Kesehatan dan Risiko

Namun, bagaimana kehidupan seseorang yang hanya memiliki satu ginjal? Bisakah mereka hidup dengan normal?

Menurut Healthline, hidup dengan satu ginjal sebenarnya memungkinkan, namun ada beberapa risiko yang mungkin dihadapi oleh individu tersebut. Risiko terkena tekanan darah tinggi, retensi cairan, dan proteinuria (kehilangan protein dalam urine) cenderung lebih tinggi pada mereka yang hanya memiliki satu ginjal.

Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga tingkat protein dalam darah, dan mengontrol tekanan darah. Kehadiran ginjal kedua dapat mengkompensasi dan menggantikan fungsi ginjal pertama, namun tanpa ginjal cadangan, penurunan fungsi ginjal dapat menimbulkan risiko tersebut.

Individu yang hidup dengan satu ginjal perlu menjalani gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Penting juga untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih secara teratur, sambil membatasi asupan natrium, fosfor, dan protein dalam makanan untuk meringankan beban kerja ginjal dan memastikan pengeluaran racun dari tubuh.

Selain itu, Kidney Foundation menyarankan agar individu yang hanya memiliki satu ginjal harus berhati-hati saat berolahraga, menghindari kegiatan yang berisiko tinggi seperti sepak bola, tinju, hoki, bela diri, dan gulat yang dapat menyebabkan cedera.

Menghadapi Risiko dan Tantangan: Hidup dengan Satu Ginjal dan Pandangan WHO terhadap Larangan Jual Beli Organ

Meskipun Erfin belum berhasil menjual ginjalnya, keputusannya mencuatkan isu penting seputar jual beli organ dan dampaknya terhadap kesehatan. Hidup dengan satu ginjal memang memungkinkan, namun risikonya harus dipertimbangkan.

Baca Juga  Rahasia Cara Tidur Nyenyak Alami : Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Tidur Anda Lebih Nyenyak

Healthline menyatakan bahwa tekanan darah tinggi, retensi cairan, dan proteinuria menjadi risiko tinggi. Larangan jual beli organ, juga ditegaskan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan WHO, menunjukkan pentingnya etika dan prinsip kesehatan global.

Bagi individu dengan satu ginjal, menjalani gaya hidup sehat dan berhati-hati dalam aktivitas fisik menjadi kunci untuk menjaga kesehatan mereka.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.