Example floating
Example floating
Politik

Perjalanan Mengejutkan Anies Baswedan dari Musuh hingga Sahabat NasDem!

×

Perjalanan Mengejutkan Anies Baswedan dari Musuh hingga Sahabat NasDem!

Sebarkan artikel ini
Perjalanan Mengejutkan Anies Baswedan dari Musuh hingga Sahabat NasDem!
Perjalanan Mengejutkan Anies Baswedan dari Musuh hingga Sahabat NasDem!
Example 468x60

MEMO

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan menghadapi ‘gebuksi’ dari Partai NasDem karena dukungannya pada lawan politiknya, Ahok. Namun, kini, nasib berbalik, dengan NasDem mendukung Anies sebagai calon presiden.

Apa yang mendasari perubahan dramatis ini, dan bagaimana Anies melihat tantangan besar menjelang Pilpres 2024?

Dari ‘Gebuksi’ ke Aliansi: Transformasi Dukungan Politik Anies Baswedan

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengenang pengalaman sering kali ‘digebuki’ oleh Partai NasDem selama Pilkada DKI Jakarta 2017 karena partai tersebut mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Saya bukan anggota NasDem. NasDem mendukung Pak Basuki pada Pilkada DKI. Dan saya terus-menerus dihadapkan pada kritik dari partai dan media televisi mereka,” ujar Anies saat menghadiri Rakernas LDII 2023 di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada Kamis (9/11).

Ketika Anies maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 bersama Sandiaga Uno, mereka diusung oleh PKS dan Gerindra. Sementara itu, Ahok didukung oleh koalisi PDI-P, Golkar, NasDem, dan Hanura.

Namun, Anies mengamati bahwa situasinya kini telah berubah. Sebaliknya, NasDem kini mendukungnya sebagai calon presiden karena melihat kinerjanya selama menjabat sebagai gubernur di Jakarta.

“Dan justru sekarang mereka melihat hasil kerja saya di Jakarta, sehingga mereka memutuskan untuk mendukung perubahan,” kata Anies.

Anies Baswedan dan NasDem: Panggilan Perubahan di Pilpres 2024

Anies mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapinya bersama NasDem menjelang Pilpres 2024 semakin besar. Mereka, yang secara konsisten mengadvokasi perubahan, menghadapi berbagai hambatan karena adanya pihak yang tidak ingin melihat perubahan.

“Ketika kita berupaya melakukan perubahan, tantangan yang dihadapi semakin besar karena ada kelompok yang ingin mempertahankan status quo. Itulah sebabnya muncul tantangan yang sangat besar,” ungkapnya.

Baca Juga  Andra Soni, calon gubernur Banten yang baru terpilih, bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara

Anies menegaskan bahwa konsep perubahan yang mereka usung bukan hanya tentang pergantian kepemimpinan, melainkan juga tentang mengubah paradigma atau cara pandang dalam mengelola Indonesia.

Dia juga menyatakan bahwa agenda utama perubahan bukan hanya seputar dirinya dan calon wakil presidennya, Muhaimin Iskandar, melainkan merupakan panggilan dari berbagai partai yang ingin melihat perubahan di Indonesia.

“Kami melihat bahwa agenda utamanya bukan hanya tentang saya atau Gus Imin, bukan. Karena kami berada dalam situasi di mana kami menerima mandat. Kami tidak mendirikan partai, dan kami tidak mengumpulkan dana untuk mengambil alih kekuasaan,” tegasnya.

Transformasi Dukungan Politik: Anies Baswedan dan Perubahan NasDem

Transformasi dukungan politik ini terkuak melalui perjalanan Anies Baswedan, dari “gebuksi” menjadi sekutu politik. Seiring berjalannya waktu, NasDem melihat kinerja Anies sebagai gubernur Jakarta dan memilih mendukungnya sebagai calon presiden.

Meskipun tantangan besar dihadapi, terutama dari pihak yang ingin mempertahankan status quo, Anies menegaskan bahwa perubahan yang diusungnya bukan hanya tentang pergantian kepemimpinan, melainkan juga mengubah paradigma pengelolaan Indonesia.

Dalam melangkah menuju Pilpres 2024, Anies dan NasDem memandang agenda perubahan sebagai panggilan dari berbagai partai yang ingin menyaksikan perubahan positif di Indonesia.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.