Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid, mengungkapkan klaim menarik mengenai peluang pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk memenangkan hingga 70 persen suara di Jawa Timur dalam Pilpres 2024. Namun, analisis yang lebih mendalam dari beberapa pakar politik mengungkapkan kompleksitas dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh Anies-Cak Imin dalam mencapai target ambisius ini.
Realitas Politik: Tantangan Pasangan Anies-Cak Imin di Jatim
Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid, mengklaim bahwa Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berpotensi untuk memenangkan hingga 70 persen suara di Jawa Timur pada Pilpres 2024. Ada tiga alasan utama yang mendukung klaim tersebut, menurut Hasanuddin.
Pertama-tama, Anies-Cak Imin saat ini merupakan satu-satunya pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah diumumkan ke publik. Hal ini memberikan mereka keunggulan dalam persiapan kampanye dan dukungan.
Kedua, Cak Imin adalah satu-satunya cawapres yang berasal dari Jatim, sehingga dapat memperoleh dukungan kuat dari warga setempat.
Ketiga, Cak Imin memiliki modal politik dan pengalaman yang cukup, yang dapat membantu mereka meraih dukungan lebih luas di Jawa Timur.
Hasanuddin Wahid menyatakan, “Target kita adalah minimal 60 persen suara dari Jatim, bahkan bisa mencapai 70 persen.”
Namun, menurut Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo, target 70 persen suara bagi Anies-Cak Imin di Jatim bukanlah angka yang mustahil, tetapi lebih mungkin tercapai pada putaran kedua jika terdapat tiga pasangan calon.
Konsolidasi Dukungan: Kunci Sukses di Jawa Timur
Rio Prayogo juga memperkirakan bahwa pada putaran pertama, persentase suara yang paling mungkin diperoleh oleh pasangan tersebut hanya berkisar antara 40 hingga 50 persen. Sisanya kemungkinan akan tersebar ke Prabowo dan Ganjar Pranowo.
Dia menyatakan, “Tapi untuk putaran pertama, saya pikir angka 40-50 persen itu sudah luar biasa, mengingat fragmentasi suara ke tiga kandidat.”